Jokowi Pilih Beri Bantuan Sembako pada Warga Jabodetabek: Kalau BLT Nanti Dipakai Pulang Kampung
Joko Widodo mengaku khawatir jika bantuan yang diberikan berupa uang tunai justru akan digunakan warga untuk pulang kampung.
TRIBUNPALU.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menolak usulan bantuan langsung tunai (BLT) di masa pandemi virus corona Covid-19 untuk diberikan kepada warga Jabodetabek.
Menurutnya, hal itu dikhawatirkan akan disalahgunakan warganya.
Joko Widodo mengaku khawatir jika bantuan yang diberikan berupa uang tunai justru akan digunakan warga untuk pulang kampung.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Sosial Juliari Batubara dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR, Rabu (6/5/2020).
Juliari mengatakan pernah mengusulkan agar bantuan untuk masyarakat terdampak pandemi Covid-19 di Jabodetabek berupa uang tunai.
Namun, ia mengaku usulan tersebut ditolak oleh Presiden Jokowi.

"Mengenai bantuan sembako diganti dengan bantuan tunai sebenarnya usul kami adalah semuanya bantuan tunai. Tetapi presiden sendiri yang minta untuk Jabodetabek diberikan sembako," kata Juliari dikutip Tribunnews dari Kompas.com.
Menurutnya, Jokowi kala itu khawatir jika bantuan uang tunai malah digunakan warga untuk pulang kampung.
Oleh karena itu, Jokowi menyetujui bantuan sosial yang diberikan berupa sembako dan beras.
"Alasannya kalau diberikan bantuan sosial tunai nanti duitnya diambil dibawa pulang kampung. Kalau diberikan sembako mereka bisa tidak perlu mudik. Tetapi kita cukupi kebutuhan bahan pokoknya," jelasnya.
• Kontras dengan Ferdian Paleka, Crazy Rich Surabaya Bagikan Kardus Sembako Berisi Uang Jutaan Rupiah
• Kaesang Pangarep Terkesan dengan Sosok Didi Kempot yang Tolak Royalti Kaus Bergambar Lord Didi

Jadi, Juliari menuturkan bantuan sembako merupakan permintaan Presiden Jokowi sendiri.
Dalam rapat tersebut, Juliari juga menjelaskan bansos untuk masyarakat terdampak pandemi Covid-19 diberikan selama tiga bulan.
Bansos yang diberikan bergantian berupa sembako dan beras.
Bantuan tersebut disalurkan dari Badan Urusan Logistik (Bulog).
Menurutnya, pendistribusian bansos dilakukan tiap dua minggu.