Virus Corona

Kenali 5 Gejala Tak Biasa yang Dirasakan Oleh Pasien Covid-19: Ruam di Jari Kaki hingga Kesemutan

Sejumlah ahli menemukan bahwa ada beberapa gejala tak biasa yang dialami pasien Covid-19.

ub.edu
ILUSTRASI virus corona 

Namun, tidak mungkin bahwa seseorang muncul dengan konjungtivitis virus sekunder untuk Covid-19 tanpa gejala demam atau batuk terus-menerus.

Sebab, gejala konjungtivitis tampaknya merupakan kondisi yang terlambat muncul.

3. Livedo atau nekrosis

Sebuah studi Spanyol peer-review, yang diterbitkan dalam British Journal of Dermatology pada pekan lalu, menemukan bahwa 6 persen dari 375 kasus virus corona yang diperiksa melibatkan nekrosis yaitu matinya jaringan tubuh karena kurangnya suplai darah, atau livo, dan perubahan warna kulit.

Pada kondisi ini, kulit dapat menjadi belang-belang dan memiliki  bagian berwarna ungu atau merah, yang mungkin muncul dalam pola seperti renda.

Menurut studi tersebut, kasus ini ditemukan pada pasien yang lebih tua dengan kasus Covid-19 yang lebih parah.

Namun, temuan ini tidak konsisten dan nekrosis juga ditemukan pada beberapa orang dengan gejala virus corona yang tidak memerlukan rawat inap.

4. Pusing /sakit kepala

Sebuah penelitian terhadap 214 pasien di China, yang diterbitkan dalam Jama Neurology, April 2020, menemukan bahwa lebih dari sepertiga kasus pasien positif virus corona mengalami gejala neurologis seperti pusing atau sakit kepala.

Gejala ini meningkat menjadi 45,5 persen pada pasien parah infeksi virus corona.

Merespons temuan itu, profesor virologi Prof Ian Jones mengatakan, kondisi ini umumnya bukan disebabkan oleh virus corona.

Saat ini, komplikasi neurologis mungkin dianggap sebagai konsekuensi dari keparahan penyakit Covid-19 ketimbang masalah baru lainnya.

Studi China Deteksi Virus Corona Baru di Dalam Sperma Pria yang Terinfeksi

5. Sensasi kesemutan

Beberapa pasien Covid-19 mengeluh mengalami kesemutan, mendesis, atau bahkan seperti terbakar.

Direktur pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit Mount Sinai, New York, Dr Waleed Javaid mengatakan, kemungkinan respons kekebalan pasien terhadap Covid-19 yang menyebabkan munculnya sensasi seperti itu.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved