Teka-teki Kasus Covid-19 di Indonesia: Angka Kematian PDP dan ODP yang Tidak Diumumkan Pemerintah
Pemerintah Indonesia tak kunjung menginformasikan pada publik terkait data jumlah kematian yang terjadi pada ODP dan PDP virus corona Covid-19.
Dari setiap 1.000 warga, Amerika Serikat memeriksa 29 orang.
Untuk Brazil memeriksa 1,6 orang, India memeriksa 1,2 orang.
Sedangkan Indonesia hanya mampu memeriksa 0,6 orang per 1.000 penduduk.
Angka tersebut setara dengan dengan Namibia di Benua Afrika.
• Dahlan Iskan Semprot Tuntutan Anggota DPR yang Ngotot RI Cetak Uang Rp 600 Triliun
Dalam level ASEAN, masih dari sumber data yang sama, kapasitas tes Covid-19 Indonesia hanya unggul sedikit dibanding Timor Leste dan Laos yakni, 0,5 dari 1.000 penduduk.
Menilik dari negara tetangga, Malaysia memeriksa 8 dari 1.000 penduduk dan Filipina 1,6 dari 1.000 penduduk.
"Selagi jumlah kasus (diklaim) kecil, kecil, kecil, karena memang tidak diperiksa atau banyak yang belum diperiksa. Misalnya di Nusa Tenggara Timur masih belasan (kasus positif Covid-19). Memang di situ bisa diperiksa berapa banyak (orang)?” ungkap Iqbal.
Besarnya kasus kematian suspect yang tak diumumkan pemerintah pusat
Sampai sekarang, agaknya pemerintah pusat masih belum mempublikasikan kasus kematian suspect Covid-19.
Hal ini berbeda dengan sejumlah pemerintah daerah yang justru selangkah lebih maju.
Kematian suspect Covid-19 bisa ditandai dengan pemulasaraan dan pemakaman jenazah menggunakan protap Covid-19.
Seperti jenazah dimasukkan ke dalam peti, dibungkus plastik, serta harus dikebumikan dalam tempo kurang dari 4 jam.
Sebagai contoh, Pemprov DKI Jakarta.
Sejak awal Maret 2020 sampai saat ini, Pemprov DKI telah menjelaskan secara terbuka tentang 1.940 kematian dengan protap Covid-19.
Dengan angka kematian pasien positif virus corona sebanyak 457 korban, maka di atas kertas, diperoleh hasil 1.483 suspect Covid-19 di Jakarta telah meninggal dunia.
