Teka-teki Kasus Covid-19 di Indonesia: Angka Kematian PDP dan ODP yang Tidak Diumumkan Pemerintah

Pemerintah Indonesia tak kunjung menginformasikan pada publik terkait data jumlah kematian yang terjadi pada ODP dan PDP virus corona Covid-19.

KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien suspect virus corona atau Covid-19 di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat, Selasa (31/3/2020). Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan dua tempat pemakaman umum (TPU) untuk memakamkan pasien terjangkit virus corona (Covid-19) yang meninggal dunia, yakni di TPU Tegal Alur di Jakarta Barat dan TPU Pondok Ranggon di Jakarta Timur. Jenazah yang dapat dimakamkan di sana, yakni yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dan berstatus positif terjangkit virus corona. 

Untuk tingkat kota bisa diambil contoh Pemerintah Kota Depok dan Bekasi di Provinsi Jawa Barat.

Kedua pemerintah kota tersebut juga turut mengumumkan data sejenis.

Di Depok, sejak 18 Maret 2020, total sudah 60 suspect corona yang meninggal dunia tanpa konfirmasi positif atau negatif dari Kementerian Kesehatan RI.

Data tersebut telah melewati jumlah kematian pasien positif Covid-19 di Depok sebanyak 21 korban.

Untuk Kota Bekasi, pemerintah sudah mempublikasikan 119 kematian dengan kategori “penyakit menular”, jauh di atas kematian pasien positif sebanyak 29 korban.

Bukan hanya itu saja, media internasional Reuters pun menyatakan, total tercatat 2.212 suspect virus corona meninggal dunia di Indonesia.

Data tersebut didapat di separuh wilayah negeri, yaitu 16 dari 34 provinsi yang ada, sampai 28 April 2020 ketikalaporan itu diberitakan Retuers.

Anggota senior Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional, Wiku Adisasmito menjelaskan, lebih dari 19.897 suspect Covid-19 di Indonesia belum diperiksa positif atau negatif Covid-19.

Permasalahan tersebut muncul disebabkan panjangnya antrean sampel di laboratorium.

Sebagian suspect Covid-19 meninggal lebih dulu sebelum sampel tubuh mereka diperiksa di laboratorium.

Pada Reuters, Wiku membeberkan tentang laboratorium menerima ratusan sampai ribuan sampel yang perlu diuji dan menentukan sampel mana yang perlu diuji terlebih dahulu.

“Jika mereka (laboratorium) menerima ratusan atau ribuan sampel yang harus mereka uji, mana yang diutamakan? Mereka akan mengutamakan (sampel) orang-orang yang masih hidup,” beber Wiku.

Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul Berapa Besar Angka Kematian pada Pasien ODP & PDP Covid-19 yang Tak Diumumkan Pemerintah

Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved