Senada dengan Fadli Zon, AHY Komentari Kenaikan Iuran BPJS: Rakyat sudah Jatuh, Tertimpa Tangga
AHY menyayangkan kebijakan pemerintah yang menaikkan iuran BPJS di tengah pandemi virus corona Covid-19.
Sebab, masyarakat sedang membutuhkan fasilitas jaminan kesehatan.
Sementara, pandemi virus corona Covid-19 menimbulkan dampak angka pengangguran dan kemiskinan yang meningkat.
Agus Harimurti Yudhoyono pun mengibaratkan, masyarakat sudah jatuh tertimpa tangga pula.

Kemudian, suami Annisa Pohan ini juga menyinggung soal proyek infrastruktur yang selama ini bisa ditalangi terlebih dahulu.
Maka, seharusnya negara bisa lebih memprioritaskan kesehatan rakyat, utamanya di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
AHY merasa yakin, pemerintah sebenarnya bisa merealokasikan anggaran pembangunan infrastruktur yang belum mendesak guna mencukupi kebutuhan dana sebesar Rp20 triliun untuk BPJS Kesehatan.

AHY pun melanjutkan, dapat dipahami bahwa BPJS Kesehatan memang mengalami defisit.
Sedangkan, kenaikan iuran merupakan salah satu cara untuk mengurangi defisit tersebut.
Namun, AHY menyebut ada cara lain yang menjadi kunci untuk menanggulangi defisit BPJS Kesehatan.
Yakni, tata kelola BPJS Kesehatan.
Ia menyebut, audit peserta BPJS perlu dievaluasi agar masyarakat yang paling membutuhkan bisa diprioritaskan untuk mendapatkan manfaatnya.

Menutup utas cuitannya, kakak kandung Edhie Baskoro Yudhoyono tersebut mengingatkan tujuan didirikannya BPJS Kesehatan.
Yakni, sebagai bentuk kehadiran negara dalam menjaga kualitas kesehatan rakyat.
Terutama di tengah krisis kesehatan dan tekanan ekonomi yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini.
Ia menegaskan, jaminan kesehatan untuk masyarakat harus menjadi prioritas utama.

• Muhammadiyah Keluarkan Edaran Soal Salat Id saat Pandemi: Salat Id di Rumah di Daerah Rawan Corona
• Hamil 14 Minggu, Remaja Pembunuh Bocah 5 Tahun di Sawah Besar Diperkosa Pacar dan Dua Pamannya
• KSP Sebut Keadaan Negara yang Sulit di Tengah Pandemi Covid-19 Jadi Alasan Kenaikan Iuran BPJS