Kisah Hasanudin, Dulu Jadi GM dengan Gaji Rp100 Juta, Kini Akui Lebih Tenang setelah Jualan Cincau
Kisah hidup Hasanudin, penjual es cincau di Sukabumi, Jawa Barat. Dulu sempat menjabat sebagai General Manager dengan gaji Rp100 juta.
Ia bahkan pernah menumpuk utang hingga Rp 3 miliar.
Saat itu konflik pun mulai muncul antara dirinya dengan hingga kemudian memutuskan untuk bercerai.
Hasanudin kemudian mencoba untuk membangun rumah tangganya kembali dengan menikahi seorang wanita.
Sayang, pernikahannya ini juga diwarnai konflik dan kembali kandas hingga kekayaan yang dimiliki Hasanudin habis.
• LAPAN Umumkan Hari Ini Pukul 16.18 WIB Akan Terjadi Fenomena Matahari Melintas Tepat di Atas Kabah
• Update Covid-19 Global Rabu, 27 Mei 2020 Siang: Peru Catat 129.751 Kasus Terkonfirmasi

Tak menyerah dengan nasib, Hasanudin kemudian bertemu dengan seorang muslimah yang ingin dinikahinya.
Kemudian calon istrinya itu mengajukan syarat agar dirinya menjadi harus memeluk Islam terlebih dahulu.
Akhirnya Hasanudin resmi menjadi seorang mualaf di usia 43 tahun.
Ia kemudian merantau ke Sukabumi, Jawa Barat, dan memulai hidup baru dengan sang istri.
Di sana, ia bertekad meninggalkan masa lalunya yang pelik.
Untuk menopang kebutuhan hidupnya sehari-hari, ia memilih berjualan es cincau dengan gerobak dorong.
Setiap hari, ia menyusuri jalanan menjajakan dagangannya tersebut.
Meski hasilnya tak sebanyak dulu saat dirinya menjadi seorang manajer, Hasanudin tetap bersyukur.
• Pakar Ekonomi Nilai Penerapan New Normal di Indonesia di Tengah Pandemi Covid-19 Belum Mendesak
• Politisi PKS Tanggapi Panduan New Normal dari Menkes: Berlaku bagi Negara yang Menang Lawan Covid-19
Pernah pada suatu ketika, ia dihadapkan kesulitan saat sang anak membeli sepatu dan diharuskan membayar uang sekolah sebanyak Rp 300 ribu.
Saat itu ia hanya pasrah sembari tetap berikhtiar mencari jalan keluar dengan tetap berjualan keliling.
Karena tak kunjung mendapat pembeli, cincau yang ia jual mulai rusak.