Wacana New Normal Kian Gencar Digaungkan, Saham Ritel Perbelanjaan Mulai Melonjak

Kabar rencana pembukaan kembali sejumlah pusat perbelanjaan memberi sentimen positif bagi emiten ritel, terutama yang memiliki gerai di mall

Alex Suban/Warta Kota
Para suami menunggu istrinya yang berbelanja di Toko Matahari, Mal Taman Anggrek, Jakarta Barat, Rabu (22/11/2017). 

TRIBUNPALU.COM - Kabar rencana pembukaan kembali sejumlah pusat perbelanjaan memberi sentimen positif bagi emiten ritel, terutama yang memiliki gerai di pusat perbelanjaan atau mal. Harga saham-saham emiten ini pun terkerek.

Misal saham PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES). Kemarin, harga saham ACES naik 1,84% ke Rp 1.385 per saham.

Kenaikan ini melanjutkan penguatan pada hari sebelumnya, sebesar 4,21%.

Sementara harga saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun 4% kemarin. Tapi di Selasa (26/5), harga saham emiten ini naik 10,7%.

Peritel menyambut baik rencana pembukaan kembali pusat perbelanjaan ini. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) berharap penjualan bisa kembali digenjot.

Update Corona Global Kamis 28 Mei 2020 Pagi: Total Kasus di Brasil Tembus 400 Ribu

Data Terkini Wilayah PSBB di Indonesia: Ada 4 Provinsi dan 23 Kabupaten/Kota

"Kami berharap akan ada peningkatan penjualan di Juni dan seterusnya," kata Ratih D. Gianda, Relations & Corporate Communications MAP Group, pada Kontan, Rabu (27/5).

ACES juga meneruskan rencana ekspansi. Emiten ini kembali membuka gerai baru di Medan, Sumatra Utara, Selasa (26/5) lalu.

"Dengan demikian kami memiliki 205 gerai," terang Helen Tanzil, Sekretaris Perusahaan ACES, melalui keterbukaan informasi.

Sepanjang tahun ini manajemen ACES merencanakan membuka 15 gerai baru. ACES mematok belanja modal sebesar Rp 250 miliar untuk mendukung rencana itu.

Koreksi dalam

Sedikit berbeda, manajemen PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) memprediksi total pendapatan di periode kuartal pertama tahun ini bisa turun 25%-50% ketimbang periode yang sama tahun lalu.

Proyeksi penurunan yang lebih dalam ada di laba bersih yang diperkirakan bisa turun hingga lebih dari 75%.

Tapi manajemen RALS menegaskan pandemi Covid-19 tidak berdampak pada pemenuhan kewajiban keuangan jangka pendek.

Melalui keterbukaan informasi, manajemen RALS mengungkapkan pihaknya menggenjot penjualan secara online untuk menjaga pendapatan.

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony memprediksi kinerja emiten sektor ritel ini belum akan pulih tahun ini.

Ia menilai kinerja LPPF serta RALS berpotensi susut hingga 50% di akhir tahun. "Karena biasanya pendapatan terbesar justru menjelang lebaran," terang dia, Rabu (27/5).

Chris memprediksi kinerja ACES dan MAPI tertekan 10%-20% tahun ini. Menurut dia, bisnis peritel baru akan pulih bila kasus korona turun dan aktivitas ekonomi normal.

Meski begitu, Chris menilai saham RALS, MAPI dan ACES sekarang ini cukup menarik diakumulasi.

"Emiten-emiten tersebut mempunyai kinerja yang cukup solid, ACES juga merupakan pemimpin di industrinya," tutur dia.

Sepanjang tahun 2019, ACES mengantongi pendapatan Rp 8,14 triliun, naik 12,43%.

Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 6,79% menjadi Rp 1,03 triliun.

Meski begitu, menilik data RTI, valuasi ACES termasuk cukup tinggi.

Price to earning ratio (PER) perusahaan ritel peralatan rumahtangga ini sebesar 23,08%. Sementara PER MAPI lebih kecil, yaitu sebesar 12,50 kali.

PER LPPF bahkan cuma 2,96 kali. Meski begitu, perlu diingat, pertumbuhan pendapatan LPPF sempat cenderung melambat di tiga tahun terakhir, di bawah 5%.

Artikel ini sudah ditayangkan di Kontan dengan judul Dampak Rencana New Normal, Harga Saham Peritel Naik, Kinerja Keuangan Masih Tertekan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved