Pandemi Covid-19 di Indonesia, Achmad Yurianto Sebut Sudah Ada 311.906 Spesimen yang Diperiksa
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sudah melakukan uji pemeriksaan terhadap 11.361 spesimen per hari ini untuk mendeteksi virus corona.
TRIBUNPALU.COM - Pandemi virus corona Covid-19 di Indonesia masih belum menunjukkan tanda-tanda berakhir.
Bahkan, angka kasusnya semakin hari semakin meningkat.
Pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sudah melakukan uji pemeriksaan terhadap 11.361 spesimen per hari ini untuk mendeteksi virus corona.
"Dari jumlah yang kita periksa sebanyak itu, kurang lebih akumulasinya sampai saat ini sudah mencapai 311.906 spesimen," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, dalam siaran BNPB, Sabtu (30/5/2020).
Yuri menambahkan, pemeriksaan spesimen dilakukan dengan dua metode.
Metode pertama yakni real time polymerase chain reaction (PCR).
Metode yang kedua merupakan tes cepat molekuler (TCM).
• Petisi Tunda Masuk Sekolah Dapat Puluhan Ribu Tanda Tangan, Ini Harapan dari Sang Penggagas
• Sebaran Covid-19 di Indonesia Sabtu, 30 Mei 2020: Tambahan 523 Pasien Sembuh, Terbanyak di Jakarta
• Update Covid-19 Indonesia Sabtu, 30 Mei 2020: Tambah 557 Kasus, Angka Kesembuhan Naik 523 Orang
Dari spesimen tersebut, lanjut Yuri, terdapat penambahan angka positif Covid-19 sebanyak 557 orang.
Sehingga total kasus positif Covid-19 bertambah 25.773 orang.
Angka kesembuhan bertambah 523 orang sehingga total kesembuhan mencapai 7.015 orang.
Adapun jumlah korban meninggal dunia akibat Covid-19 pada hari ini naik menjadi 1.573 orang, setelah terjadi penambahan sebanyak 53 jiwa.
"Sudah 414 kabupaten dan kota di 34 provinsi yang terdampak," pungkas Yuri.
Zona Hijau Virus Corona
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengungkapkan ada 102 kabupaten kota yang masuk zona hijau Covid-19 atau belum terdampak penularan virus corona.
"Ada 102 kabupaten kota yang tidak atau belum terdampak yang berwarna hijau, di seluruh Indonesia," ujar Wiku di Kantor BNPB, Jakarta, Sabtu (30/5/2020).
Wiku mengatakan sejauh ini cukup banyak wilayah yang masuk dalam zona hijau terkait pandemi virus corona di Indonesia.
Wilayah yang zona merah merupakan kawasan dengan risiko tinggi penularan virus corona.
"Dan ada juga nanti yang berwarna kuning yaitu resiko rendah atau risiko sedang. Dan ada bewarna orange atau oranye dan risiko tinggi yang berwarna merah," jelas Wiku.
Wiku mengatakan sejauh ini pemerintah sedang mempertimbangkan landasan ilmiah untuk pemulihan aktivitas masyarakat produktif.
• Seorang Warga Cianjur Ditangkap Polisi setelah Unggah Tulisan Jokowi Tak Lulus UGM di Twitter
• 100 Hari Kepergian Ashraf Sinclair, Sang Ibu Unggah Lukisan Bunga Lily: Semoga Ini Jadi Pengingat
• Jerman Sukses Atasi Pandemi Covid-19, Dubes RI: Pemimpinnya Tidak Pernah Remehkan Virus Corona
Dalam menentukan kriteria suatu daerah, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 berdasarkan 11 indikator penurunan jumlah kasus positif corona di Indonesia.
"Di sini ada 11 indikator, terutama kita ingin melihat penurunan jumlah kasus selama dua minggu sejak puncak terakhirnya dengan target lebih dari 50 persen untuk setiap daerah atau wilayah," pungkas Wiku.
(Tribunnews.com/Reza Deni)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Total Sudah 311.906 Spesimen di Indonesia Telah Diperiksa Terkait Covid-19