Jerman Sukses Atasi Pandemi Covid-19, Dubes RI: Pemimpinnya Tidak Pernah Remehkan Virus Corona
"Tidak seperti negara lain yang menganggap hanya flu dan tidak perlu khawatir tapi kemudian jumlahnya lebih dari 100 ribu dari hari ke hari,"
TRIBUNPALU.COM - Di kala pandemi virus corona Covid-19 masih merebak ke berbagai wilayah di dunia, sejumlah negara diklaim berhasil mengendalikan wabah tersebut.
Di Benua Eropa, Jerman disebut-sebut sebagai salah satu negara yang dianggap berhasil menangani pandemi Covid-19.
Negara tersebut bisa meraih angka kesembuhan hingga mencapai 82 persen.
Jerman juga hanya memiliki tingkat fasilitas akibat corona sekitar 4 persen, jauh lebih rendah dibanding negara Eropa lain.
• 100 Hari Kepergian Ashraf Sinclair, Sang Ibu Unggah Lukisan Bunga Lily: Semoga Ini Jadi Pengingat
• Masuk ke Kawasan Kampus, Sekawanan Monyet di India Curi Sampel Darah Pasien Covid-19
• Menuju New Normal, Wapres Maruf Amin: Jaga Keseimbangan Produktivitas dan Keamanan Diri
Duta Besar RI Untuk Jerman Arif Havas Oegroseno membeberkan kunci kesuksesan negara Panzer tersebut menangani pandemi corona.
Arif mengatakan Jerman memiliki kebijakan penanganan Covid-19 yang cepat.
Kepemimpinan Kanselir Jerman Angela Merkel juga mendapatkan pujian dari Arif, karena tidak meremehkan virus corona.
"Jadi pada saat kasus yang pertama kasus terdeteksi, pada saat itu juga tim krisis dibentuk. Kemudian tidak ada sikap meremehkan Covid-19 dari pimpinan yang tertinggi di Jerman," ucap Arif melalui siaran streaming Youtube BNPB, Sabtu (30/5/2020).
"Tidak seperti negara lain yang menganggap hanya flu dan tidak perlu khawatir tapi kemudian jumlahnya lebih dari 100 ribu dari hari ke hari," tambah Arif.
Kunci keberhasilan Jerman selanjutnya, menurut Arif adalah kebijakan yang tegas. Dirinya mengungkapkan aparat di Jerman secara tegas dapat membubarkan kerumunan di Jerman selama lockdown berlaku.
Selain ketegasan, pemerintah Jerman juga memiliki kebijakan yang jelas dalam menangani pandemi virus corona Covid-19.
Menurut Arif, pemerintah Jerman tidak menggunakan bahasa yang rumit dalam menerangkan kebijakan kepada masyarakat.
"Kebijakan itu jelas. Jadi tidak menggunakan bahasa yang rumit, sulit dimengerti. Tapi bisa diterapkan langsung oleh masyarakat, sehingga menimbulkan disiplin masyarakat yang tinggi," tutur Arif.
Selain itu, Arif menilai pemerintah pusat Jerman dan daerah dalam konteks ini negara bagian mampu bersinergi dalam menangani Covid-19.
Arif mengatakan di Jerman, negara bagian memiliki kekuatan yang sangat tinggi.
Banyak kebijakan yang keluar dari negara bagian dalam penanganan Covid-19, namun tetap berkoordinasi dengan pemerintah pusat.