Seputar Penyelenggaraan Umroh saat New Normal: Protokol Kesehatan hingga Kemungkinan Biaya Naik

Ketika new normal, pelaksanaan ibadah umroh tentu harus mengikuti sejumlah protokol guna mencegah penularan virus corona Covid-19.

TribunTravel.com/Sinta Agustina
ILUSTRASI - Jemaah umrah asal Indonesia sedang berjalan di pelataran Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Sabtu (11/11/2017). 

Sebab, itu dipengaruhi oleh sejumlah kebijakan yang akan diterapkan.

Hal ini pun menjadi sorotan Bendahara Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh Republik Indonesia (AMPHURI), Tauhid Hamdi.

Tauhid mengingatkan, para penyelenggara umroh tidak disarankan menjual harga tiket murah pada era new normal.

Hal tersebut disebabkan adanya beragam perubahan yang akan terjadi di masa itu.

Sehingga, anggaran perusahaan mulai dari biaya transportasi hingga akomodasi menjadi bertambah.

"Terlebih jika pemerintah Arab Saudi menerapkan protokol kesehatan Covid-19 untuk pelaksanaan ibadah haji, tentu akan berubah misalnya dari akomodasi itu kamar dari isi empat jadi hanya bisa diisi dua orang," kata Tauhid dalam webinar ASITA bertajuk "Penundaan Haji 2020 dan New Normal Perjalanan Umrah", Sabtu (6/6/2020).

"Kemudian bus yang isi 50 hanya menjadi 25 orang, pesawat juga demikian," lanjutnya.

Kendati demikian, Tauhid mengingatkan agar para penyelenggara tidak lantas menjual harga tiket terlalu tinggi yang mana membebani jemaah.

Ia juga memikirkan keuangan jemaah di masa seperti ini tentu mengalami kesulitan yang sama.

"Tidak mungkin kita serta merta menaikkan cost kepada jemaah di mana jemaah sendiri pada saat ini mengalami kesulitan untuk keperluan pribadinya. Apalagi ditambah dengan kepergian umroh atau ibadah haji," lanjutnya.

Untuk itu, ia menekankan agar penyelenggara dapat belajar dari pemilihan paket serta harga di pariwisata domestik di era new normal.

Ia melihat harga-harga tiket pariwisata domestik tentu akan dijual berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

"Sehingga kepada teman-teman jangan jual tiket terlalu murah, agar nanti ketika keberangkatan tidak mengalami kesulitan, dan tentu berdampak kepada jemaah," pungkasnya.

Sependapat dengan Tauhid, Sekretaris Jenderal Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji Khusus (Himpuh) Anton Subekti mengatakan, akan terjadi kenaikan harga pada penyelenggaraan umroh dan haji di masa New Normal.

"Ini tidak sedikit saya kira, mungkin bisa berlipat. Kita tahu bahwa salah satu komponen umrah terbesar adalah tiket airlines," kata Anton.

"Sekarang kalau pesawat menyatakan penerapan Covid-19 dengan mengisi setengah penumpang dari kapasitasnya. Bisa dibayangkan apakah jemaah sanggup membayar biaya ini," lanjutnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved