Update Proses Vaksin Virus Corona di Indonesia, Paling Cepat Akhir Tahun 2020 Rampung dan Siap Edar
Wiku Adisasmito menyebut jika saat ini pemerintah melalui Lembaga Biomolekuler Eijkman dan Universitas Airlangga juga terus berupaya menggelar serang
TRIBUNPALU.COM - Saat ini, Indonesia sedang menjalin kerja sama dengan China dalam pengembangan vaksin Covid-19.
Melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (11/6/2020), Indonesia mengembangkan vaksin melalui perusahaan Sinovac.
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut jika saat ini pemerintah melalui Lembaga Biomolekuler Eijkman dan Universitas Airlangga juga terus berupaya menggelar serangkaian penelitian untuk menemukan vaksin tersebut.
Penelitian yang dilakukan Lembaga Eijkman dan Universitas Airlangga menyesuaikan dengan karakter virus corona yang menyebar di Indonesia.
Lalu sampai mana proses pembuatan vaksin virus corona ini?
• Memasuki Fase New Normal, Waspadai 36 Tempat dengan Risiko Tertinggi Penularan Virus Corona Covid-19
• Gara-gara Pandemi Corona, Jepang Tambah Utang Negara hingga Tembus Rp 170 Ribu Triliun
Peneliti senior Lembaga Eijkman, Prof David Muljono menerangkan jika saat ini masih dalam proses preclinical.
"Progresnya kita sudah sampai di level preclinic. Kalau ini berhasil langkah berikutnya adalah kita tes di laboratorium kemudian disiapkan diujicobakan hewan," jelas Prof David pada kanal YouTube tvOneNews pada Kamis (11/6/2020).
Prof David menjelaskan jika vaksin harus diujicobakan pada hewan terlebih dahulu.
"Tahapannya hewan kecil dulu ya biasanya, lalu ke hewan yang lebih besar lalu primata baru ke manusia." lanjur Prof David.

"La manusia itu namanya preclinical trial fase satu, dua, dan tiga," pungkas Prof David.
Di tempat lain, peneliti utama vaksin Covid-19 UNPAD, Prof Kusnandi Rusmil memperkirakan kapan vaksin corona bisa beredar luas.
"Kan ini kira-kira sembilan bulan. Akhir tahun 2020, tahun 2021 awal bisa keluar," tegas Prof Kusnandi.
• Ahli Epidemiologi Sebut Penerapan PSBB yang Tak Maksimal Jadi Sebab Lonjakan Kasus Corona
• Mahfud MD Klaim Hampir 270 Daerah di Indonesia Ingin Pilkada 2020 Tak Ditunda Meski Pandemi Corona
Sebelumnya, dikutip dari Kompas.com, Wakil Direktur Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Prof Herawati Aru Sudoyo menyampaikan bahwa LBM Eijkman ikut serta dalam menemukan dan membuat vaksin Covid-19.
Hera menyebutkan, sambil menunggu ketersediaan vaksin, semua elemen masyarakat harus tetap menerapkan protokol hidup sehat, serta menjaga jarak dan interaksi sosial.
Sampai saat ini sudah ada 115 kandidat vaksin dari seluruh dunia untuk Covid-19. Delapan di antaranya siap untuk uji klinik, dan dua sudah siap untuk diuji di Indonesia.
Update Corona di Indonesia
Jumlah kasus infeksi virus corona Covid-19 di Indonesia kembali bertambah.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat sampai dengan Kamis (11/6/2020) siang terdapat 979 kasus baru yang terkonfirmasi positif.
Berdasarkan data yang dirilis, diketahui penambahan kasus tertinggi kembali dicatat oleh Provinsi Jawa Timur.
Setidaknya, 297 dilaporkan wilayah tersebut per Kamis hari ini.
Kini, Jawa Timur mencatat total 7.103 kasus, yang juga menjadi jumlah kasus tertinggi kedua setelah DKI Jakarta.
Sementara itu, penambahan kasus yang dicatat Indonesia pada Kamis hari ini cenderung mengalami penurunan dibandingkan dengan laporan kasus baru pada Selasa dan Rabu lalu yang mencapai angka seribu.
Kendati demikian, saat ini total kasus di Tanah Air telah mencapai 35.295 kasus.
• Update Covid-19 Indonesia Kamis 11 Juni 2020:Total 2.000 Kasus Kematian, 20.659 Pasien Masih Dirawat
• Update Corona Global, Kamis 12 Juni, Siang: Lampaui Spanyol,Kasus Covid-19 di Inggris Capai 290 Ribu
Dua ribu pasien dinyatakan meninggal dunia
Dilaporkan bahwa saat ini jumlah kematian terkait pandemi COVID-19 telah menyentuh angka 2.000 kasus.
Jumlah tersebut diperoleh setelah adanya 41 laporan kematian per Kamis ini.
Di sisi lain, jumlah pasien yang telah dinyatakan sembuh juga mengalami peningkatan.
Sebanyak 507 pasien menunjukkan hasil negatif dalam dua kali pengujian spesimen.
Sehingga, kini jumlah pasien sembuh menjadi 12.636 orang.
Berikut adalah data untuk setiap provinsi.
1. Aceh: 22 kasus
2. Bali: 659 kasus
3. Banten: 1.121 kasus
4. Bangka Belitung: 126 kasus
5. Bengkulu: 92 kasus
6. DI Yogyakarta: 252 kasus
7. DKI Jakarta: 8.650 kasus
8. Jambi: 105 kasus
9. Jawa Barat: 2.551 kasus
10. Jawa Tengah: 1.832 kasus
11. Jawa Timur: 7.103 kasus
12. Kalimantan Barat: 245 kasus
13. Kalimantan Timur: 365 kasus
14. Kalimantan Tengah: 552 kasus
15. Kalimantan Selatan: 1.634 kasus
16. Kalimantan Utara: 170 kasus
17. Kepulauan Riau: 238 kasus
18. Nusa Tenggara Barat: 868 kasus
19. Sumatra Selatan: 1.271 kasus
20. Sumatra Barat: 661 kasus
21. Sulawesi Utara: 579 kasus
22. Sumatra Utara: 680 kasus
23. Sulawesi Tenggara: 272 kasus
24. Sulawesi Selatan: 2.524 kasus
25. Sulawesi Tengah: 159 kasus
26. Lampung: 152 kasus
27. Riau: 120 kasus
28. Maluku Utara: 263 kasus
29. Maluku: 328 kasus
30. Papua Barat: 195 kasus
31. Papua: 1.156 kasus
32. Sulawesi Barat: 96 kasus
33. Nusa Tenggara Timur: 105 kasus
34. Gorontalo: 149 kasus
(Tribunnews.com/ Siti Nurjannah Wulandari/ Kompas.com/TribunPalu.com/Clarissa)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Update Proses Vaksin Virus Corona di Indonesia, Akhir Tahun 2020 Bisa Diedarkan?