Tren Bersepeda di Tengah Pandemi Covid-19 Naik, Anies Baswedan: Jangan Cuma Buat Alat Olahraga
Fenomena kegiatan gowes atau bersepeda yang kembali naik daun pun menjadi sorotan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
TRIBUNPALU.COM - Di tengah merebaknya wabah virus corona Covid-19, aktivitas masyarakat pun dibatasi demi mengurangi risiko penularan.
Hal ini menyebabkan sebagian ruas jalanan tak seramai atau sepadat biasanya.
Kondisi jalanan yang lebih lengang dan upaya untuk menjaga tubuh tetap sehat, membuat bersepeda menjadi hobi yang baru kembali naik daun.
Bahkan di Kota Solo, Jawa Tengah sempat viral toko sepeda yang ramai di tengah pandemi virus corona Covid-19.
Sebagaimana diwartakan TribunSolo.com, toko sepeda Rukun Makmur yang terletak di Jalan Slamet Riyadi, Kecamatan Laweyan, Kota Solo akhir-akhir ini menjadi viral karena pembeli justru membludak tetapi tertib antre demi mendapatkan sepeda impiannya.
Di toko sepeda tersebut, penjualan sepeda laris manis mengingat gowes atau bersepeda kini menjadi hobi yang tengah digandrungi masyarakat.
Sementara itu, fenomena kegiatan gowes atau bersepeda yang kembali naik daun pun menjadi sorotan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Hal ini diketahui dari sebuah postingan yang diunggah di akun Facebook @aniesbaswedan pada Minggu (14/6/2020) kemarin, pukul 15:52 WIB.
Dalam postingan tersebut terdapat tiga buah foto.
Dua buah foto memperlihatkan Anies Baswedan bersepeda, sementara satu foto menunjukkan sepeda yang dimiliki Anies.
• Tak Bisa Tidur karena Alergi Anaknya Kumat, Zaskia Adya Mecca: Begini Ya Pengorbanan Seorang Ibu
• Jadwal Liga Spanyol Pekan 29, Dibuka Levante vs Sevilla, Real Madrid Jamu Valencia Jumat Dini Hari
• Update Covid-19 Indonesia Senin, 15 Juni 2020: Tambah 1.017 Kasus Baru, Total 15.123 Pasien Sembuh
• Lucky Hakim Berikan Ayam Bugil Kesayangan secara Cuma-cuma, Alasannya Bikin Irfan Hakim Terenyuh:
Pada unggahan tersebut, pria bernama lengkap Anies Rasyid Baswedan itu menyematkan caption tentang sepeda.
Mengawali caption-nya, Anies bercerita tentang toko sepeda maupun bengkel yang ramai dikunjungi warga, baik untuk membeli maupun reparasi.
Ia menyebut, ada gairah baru untuk bersepeda atau gowes.
Kemudian, pria kelahiran 7 Mei 1969 ini menjelaskan adanya Peraturan Gubernur no. 51/2020 yang mewajibkan penyediaan areal parkir sepeda di perkantoran, pusat pertokoan dan fasilitas umum lainnya.
"Sepeda!"
"Akhir-akhir ini toko sepeda dan bengkel sepeda ramai dikunjungi warga. Ada yang beli, ada yang reparasi. Sebuah fenomena amat membahagiakan. Ada gairah baru untuk bersepeda."
Kini Peraturan Gubernur no 51/2020 mewajibkan perkantoran, pusat pertokoan dan fasilitas umum lainnya untuk menyediakan 10% areal parkir untuk parkir sepeda."
Lalu, Anies meminta masyarakat untuk menyadari, bahwa sepeda bukan hanya sebagai alat olahraga, melainkan juga sebagai alat transportasi.
Oleh karenanya, ia menerangkan bahwa naik sepeda cukup simpel, tidak perlu memakai baju khusus.
Namun, dianjurkan untuk mengenakan helm pengaman.
Selain itu, menurut bapak empat anak ini, sepeda tidak harus mahal, yang penting berfungsi dengan layak.
"Dahulu banyak yang memandang sepeda sebagai alat olah raga. Selama ini juga kami terus menerus menggaungkan pesan bahwa sepeda jangan hanya dipadang sebagai alat olah raga, tapi sadarilah bahwa sepeda adalah alat transportasi."
"Karena itu, naik sepeda tidak harus dengan baju khusus, asesoris khusus dan segala macam peralatan. Cukup ada sepeda dan -dianjurkan- helm. Itu saja langsung bisa bergerak. Bahkan kami sering naik sepeda dengan berseragam dan berbaju batik."
"Sepeda juga tidak harus mahal. Gunakan yang ada. Kalau memang harus beli, maka tidak harus beli yang mahal-mahal. Yang penting kokoh dan semua mekaniknya berfungsi baik."
• Anies Baswedan Bantah Ucapan Najwa shihab Soal Normal Baru: No No No, Kita Belum Aman
• Survei: Elektabilitas Prabowo dan Anies Baswedan Turun, Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo Naik
• Catatan dan Hiburan Anies Baswedan Terungkap Gara-gara Notif Ponsel Gubernur Terlihat saat Live
Anies Baswedan pun menceritakan bahwa dirinya tumbuh besar dengan bersepeda.
Ia naik sepeda ke sekolah hingga jenjang SMP.
Lalu, Anies mengisahkan masa kuliahnya di Universitas Gadjah Mada (UGM) di mana ia juga memakai sepeda untuk menuju kampus.
Saat kuliah di Amerika Serikat pun, Anies bercerita ia menaiki sepeda dan sempat beberapa kali ganti sepeda karena hilang atau rusak.
"Sebagaimana banyak diantara kita, saya tumbuh besar dengan sepeda. Sampai dengan SMP ke sekolah naik sepeda. Masa kuliah tahun2 awal di UGM juga ke kampus pakai sepeda. Dan sepeda yang saya gunakan saat ini, adalah sepeda yg dipakai sejak masa kuliah di amerika. Selama kuliah sempat ganti sepeda beberapa kali karena rusak atau hilang"
Anies melanjutkan kisah sepeda yang ia miliki saat ini.
Kata Anies Baswedan, sepeda yang ia gunakan saat ini sudah dipakai sejak kuliah di Amerika Serikat.
Anies menyebut merek sepedanya adalah Schwinn dengan tipe Skyliner.
Cukup lama Anies Baswedan memakai sepedanya, yakni selama lebih dari 15 tahun.
Anies bercerita, sepeda itu ia beli dengan harga sekitar 150 dolar AS.
Lalu, ketika Anies Baswedan kembali ke Tanah Air, sepeda itu ikut dikirim bersama buku-bukunya.
"Sepeda saya sekarang mereknya Schwinn, tipe Skyliner, dan sudah dipakai lebih dari 15 tahun. Saat beli dahulu harganya sekitar $150. Ketika kembali ke Indonesia, sepeda ini ikut dikirim bersama buku-buku masa kuliah. Sampai sekarang sepeda ini tetap nyaman dipakai, masih kokoh, dan hanya perlu perbaikan mekaniknya seperti rantai dan gigi karena sudah “aus” dimakan waktu."
Anies Baswedan pun ingin mendorong agar sepeda bisa menjadi gaya hidup masyarakat dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Ia pun berharap, apabila memungkinkan masyarakat bersedia naik sepeda bukan hanya saat liburan, tetapi juga saat bekerja maupun dalam kegiatan apa pun.
Menutup caption-nya, Anies berpesan untuk menjadikan sepeda sebagai alat transportasi, bukan hanya sebagai alat olahraga.
"Kita harus sama-sama dorong agar Sepeda bisa menjadi gaya hidup di Jakarta. Sepeda jadi bagian dari seharian. Bukan hanya saat liburan, tapi saat bekerja, saat bekegiatan apapun selama memungkinkan pakai sepeda, maka gunakanlah sepeda."
"Pesannya sederhana: mari kita jadikan sepeda sebagai alat transportasi bukan hanya alat olah raga."
(TribunPalu.com/Rizki A.) (TribunSolo.com/Ilham Oktafian)