Anies Baswedan Bantah Ucapan Najwa shihab Soal Normal Baru: No No No, Kita Belum Aman
Anies Baswedan spontan memotong ucapan Najwa Shihab kala membahas Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) transisi.
TRIBNPALU.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membahas tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) transisi bersama dengan Najwa Shihab.
Namun tiba-tiba Anies Baswedan spontan memotong ucapan Najwa Shihab.
Anies Baswedan mendadak memotong ucapan Najwa Shihab yang menyinggung kata new normal atau normal baru.
Momen tersebut terlihat saat Anies Baswedan hadir menjadi narasumber program Mata Najwa Trans7 yang dipandu Najwa Shihab.
Dalam kesempatan itu, Anies Baswedan menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan PSBB transisi DKI Jakarta.
Satu di antaranya adalah Anies Baswedan memberikan penjelasan tentang kapan taman rekreasi di DKI Jakarta dibuka.
• Rekor Kasus Tertinggi DKI Jakarta, Anies Baswedan Ungkap Datanya: Angka yang Benar 194 Kasus
• Elektabilitas Ganjar dan Ridwan Kamil Naik, Anies Turun, Yunarto: Untung Bukan Si Botak yang Rilis
Anies mengatakan bahwa taman rekreasi baik indoor maupun outdoor di DKI Jakarta boleh buka kembali mulai 20 Juni 2020 mendatang.
"Ada pengecualiannya Ancol itu kalau anak-anak belum boleh, ibu hamil tidak boleh, dan juga lansia, di luar itu boleh mulai ke sana," ujar Anies Baswedan seperi dilansir dari Youtube Najwa Shihab, Kamis (11/6/2020).
Selain itu, jumlah pengunjung juga akan dibatasi di masa PSBB transisi ini.
Untuk Taman Margasatwa Ragunan, lanjut Anies, kapasitasnya hanya 10 persen.
"Semuanya harus melakukan pendaftaran online, jadi ga beli tiket di sana, semua pembelian tiket dikerjakan online, Ancol juga begitu," terang Anies Baswedan.

Kemudian Anies Baswedan juga menjelaskan bahwa di DKI saat ini masih belum boleh menggelar suatu acara yang menimbulkan kerumunan massa.
Sebab, kata Anies, hal itu sangat berisiko.
"Jadi karena masih berisiko, seperti contoh kenapa Car Free Day (CFD) belum diizinkan ? Karena kita tidak mengetahui siapa saja yang datang,
tidak bisa dikendalikan jumlahnya," tuturnya.