Obat Steroid Dexamethasone Diyakini Dapat Turunkan Angka Kematian Covid-19

Dexamethasone, steroid umum yang biasanya digunakan untuk mengatasi inflamasi, disebut mampu menekan kematian hingga 1/3.

givingcompass.org
ILUSTRASI obat. 

Seperti steroid lain, Dexamethasone adalah perawatan non-spesifik yang tidak harus menargetkan satu jalur spesifik peradangan atau pembengkakan, kata Ogbuagu.

Dexamethasone pun memiliki kekurangannya.

Datangi Sandiaga Uno, Andre Taulany Minta Dukungan Politik, Perlakuan Istri ke Prabowo Diungkit Fans

Muncul Klaster Corona Baru di Beijing, Ada Covid-19 di Talenan Ikan Seorang Pedagang di Pasar Xinfa

Bagaimana Dexamethasone Digunakan untuk Mengobati Pasien Covid-19?

Secara umum, COVID-19 muncul dalam dua fase, jelas Ogbuagu.

"Orang-orang terinfeksi virus, lalu virus itu mereplikasi, dan itulah fase pertama dari Covid-19," katanya.

"Setelah itu, sekitar 10 hari setelah infeksi, orang-orang mulai memproduksi antibodi dan reaksi peradangan terhadap virus."

Bahan kimia inflamasi ini kadang-kadang dapat menciptakan komplikasi COVID-19 yang parah, seperti sindrom gangguan pernapasan akut, yang menyulitkan oksigen untuk memasuki aliran darah dan mencapai organ.

Pasien dengan komplikasi COVID-19 yang parah mendapatkan manfaat signifikan dengan deksametason dalam studi di Inggris.

Pasien-pasien tersebut meminumnya selama 10 hari, baik secara oral atau melalui infus.

Setelah satu bulan, angka kematian berkurang 35% pada pasien yang membutuhkan perawatan dengan mesin pernapasan dan 20% pada mereka yang membutuhkan oksigen tambahan.

Namun, deksametason nampaknya tidak terlalu berdampak signifikan kepada pasien yang sakit ringan.

Beberapa penelitian, kata Ogbuagu, juga telah menyarankan bahwa steroid seperti deksametason sangat membantu dalam meningkatkan angka kematian di antara orang-orang dengan ARDS.

Apakah Ada Komplikasi?

Ogbuagu menilai bahwa waktu dan selektivitas di antara pasien sangat penting untuk memastikan deksametason digunakan dengan benar sebagai pengobatan untuk COVID-19.

Temuan awal menyebut bahwa pasien COVID-19 yang tidak memiliki gejala parah, seperti harus membutuhkan respirator, tidak boleh menggunakan deksametason.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved