Human Error Penyebab Kecelakaan Pesawat di Pakistan yang Tewaskan 97 Orang: Pilot Bahas Covid-19

"Pilot dan kopilotnya tidak fokus karena membahas virus corona. Mereka membahas wabah itu dan keluarga yang terdampak," jelas Menteri Penerbangan.

AFP/ASIF HASSAN via Kompas.com
Petugas keamanan membantu pencarian jasad korban dalam puing-puing reruntuhan akibat kecelakaan Pakistan International Airlines di permukiman Karachi, Pakistan, Jumat (22/5/2020). Pesawat Airbus A320 tersebut membawa lebih dari 100 orang di dalamnya. 

TRIBUNPALU.COM - Penyelidikan terhadap insiden pesawat jatuh di Pakistan yang menewaskan 97 orang pada Mei 2020 lalu telah mengungkap penyebab utama kecelakaan.

Dalam penyelidikan, terungkap bahwa pesawat jatuh disebabkan karena adanya kesalahan manusia atau human error.

Laporan yang dirilis menyebutkan, kecelakaan itu disebabkan oleh pilot yang membahas pandemi Covid-19 ketika melakukan pendaratan.

Pesawat dari maskapai Pakistan International Airlines (PIA) menghantam permukiman pada 22 Mei, setelah dua mesinnya mati ketika mendekati Bandara Karachi, dengan hanya dua orang selamat.

Menteri Penerbangan Pakistan Ghulam Sarwar Khan menyatakan, baik pilot maupun menara pengawas tak menerapkan standar yang berlaku.

Khan menerangkan, Kapten Sajjad Gull disebut sedang membahas pandemi Covid-19 ketika mereka mencoba mendaratkan Airbus A320, dengan sistem autopilot disebut telah dimatikan.

"Pilot dan kopilotnya tidak fokus karena membahas virus corona. Mereka membahas wabah itu dan keluarga yang terdampak," jelas Khan.

Rincian Harta Kekayaan Megawati Soekarnoputri, Mobil Termahal Sedan Tahun 2003 Harga Rp 715 Juta

3 Fakta Menarik soal Misi Kiky Saputri untuk Cium Nicholas Saputra: Diragukan Ernest Prakasa

Pria di Lombok yang Nikahi Dua Wanita Dituding Pakai Jampi-jampi, Dicibir Mau Dikasih Makan Apa

Petugas keamanan membantu pencarian jasad korban dalam puing-puing reruntuhan akibat kecelakaan Pakistan International Airlines di permukiman Karachi, Pakistan, Jumat (22/5/2020). Pesawat Airbus A320 tersebut membawa lebih dari 100 orang di dalamnya.
Petugas keamanan membantu pencarian jasad korban dalam puing-puing reruntuhan akibat kecelakaan Pakistan International Airlines di permukiman Karachi, Pakistan, Jumat (22/5/2020). Pesawat Airbus A320 tersebut membawa lebih dari 100 orang di dalamnya. (AFP/ASIF HASSAN via Kompas.com)

Dilansir AFP pada Rabu (24/6/2020), Khan menjelaskan bahwa sayangnya, Kapten Gull terlampau percaya diri ketika berusaha menurunkan burung besi itu.

Laporan penyelidikan menunjukkan, pesawat itu terbang melebihi ketinggian yang dibutuhkan untuk mendarat, dengan roda pendaratan tak diturunkan.

Prosedur penerbangan langsung diabaikan baik pilot dan menara pengawas, dan berakibat pada kerusakan di bagian bodi dan mesin pesawat.

Airbus A320 tersebut kemudian turun ketika mencoba mendarat untuk kali kedua, menabrak permukiman dan menewaskan 97 orang.

Pernah Dibully karena Tak Lancar Bahasa Indonesia, Cinta Laura Akui Sempat Sakit Hati dan Trauma

Dengar Keinginan Bridgia Kalina, Acha Septriasa: Itu Hal yang Paling Murni yang Pernah Aku Dengar

Pemeran Ibu-ibu Acungkan Jempol di Iklan Pasar Terapung RCTI Oke Tahun 90an Meninggal Dunia

Tim penyelidik, yang terdiri dari perwakilan pemerintah Perancis dan industri penerbangan, menganalisis data kokpit dan rekaman suara.

Laporan utuh insiden tersebut diperkirakan bakal dirilis pada akhir 2020, dengan analisis menyeluruh bangkai pesawat masih berlangsung.

Sang menteri penerbangan mengatakan, Airbus A320 itu berada dalam kondisi siap terbang, dengan tidak ditemukan adanya masalah teknis.

Tabrakan itu dilaporkan menghancurkan sekitar 29 rumah, dengan pemerintah siap mengganti warga yang terdampak insiden.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved