Mendagri Buka Suara Soal Anggaran Rp 168 Miliar yang Habis untuk Lomba 'New Normal'
Warganet mengkritisi berbagai hal, antara lain format lomba yang hanya mempertandingkan video dan alokasi anggaran untuk hadiah pemenang
TRIBUNPALU.COM - Media sosial diramaikan cuitan warganet terhadap pemberian hadiah sebesar Rp 168 miliar dari Kementerian Dalam Negeri ( Kemendagri) kepada 84 pemerintah daerah ( pemda).
Ke-84 pemda itu merupakan pemenang Lomba Inovasi Daerah dalam Penyiapan Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19.
Warganet mengkritisi berbagai hal, antara lain format lomba yang hanya mempertandingkan video dan alokasi anggaran untuk hadiah pemenang yang dinilai menghamburkan biaya di tengah pandemi Covid-19.
Hal ini bermula saat Kemendagri memberikan penghargaan kepada 84 pemda pada Senin (22/6/2020).
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Mendagri Tito Karnavian kepada para kepala daerah atau yang mewakili di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat.
• 9 Pedagang Positif Covid-19 Saat New Normal, Pasar Palmerah Langsung Ditutup Untuk 3 Hari ke Depan
• Update Covid-19 Global Kamis, 23 Juni 2020 Pagi: 2.378.648 Kasus Terkonfirmasi di Amerika Serikat
Kepala daerah yang hadir untuk menerima penghargaan, antara lain Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Menurut Tito Karnavian, lomba yang diselenggarakan merupakan kerja sama Kemendagri dengan Kemenkeu, Kemenkes, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Kemen PAN-RB, Kemendag, dan BNPP.
"Kami berinisiatif untuk mengadakan lomba antardaerah untuk membuat protokol kesehatan Covid-19," ujar Tito dalam pidatonya pada Senin.
Selain protokol kesehatan, daerah juga diminta melakukan simulasi protokol yang telah disusunnya.
Lomba dibagi menjadi tujuh kategori berdasarkan tujuh sektor kehidupan, yakni pasar tradisional, pasar modern, hotel, restoran, tempat wisata, transportasi publik, dan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP).
Kemudian, panitia juga membagi lomba menjadi empat klaster untuk pemda.
"Agar adil, maka lomba diadakan dengan membagi empat klaster pemda, yakni lomba antarprovinsi, antarkota, antarkabupaten, dan antarkabupaten perbatasan," ungkap Tito.
Dalam lomba ini, semua pemda diminta untuk membuat video dengan durasi maksimal dua menit yang menggambarkan protokol kesehatan dan simulasi di sektor yang dipertandingkan.
Semua pemda bebas untuk ikut dalam lomba di sektor-sektor yang dipertandingkan.
Bahkan, pemda boleh mengirim video di tujuh sektor tersebut.