Viral Media Sosial

Viral di Twitter, Seorang Ibu Buang Alat Rajut Putranya, Ingin Anaknya Main Bola dan Layangan

Menurut ibu tersebut, merajut adalah kegiatan atau permainan anak perempuan. Sehingga ia memutuskan untuk melarang sang putra merajut.

brownsheep.com
ILUSTRASI benang dan jarum merajut. 

"Tapi rajutannya tidak selesai karena dia dimarahi sama mamanya," tutur perempuan berusia 20 tahun ini.

"Menurutku dia punya bakat yang luar biasa dan aku bakal dukung terus Tama untuk belajar hal yang disukainya," tambahnya.

Setelah cuitannya menjadi viral, mahasiswi Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) ini lantas memberi tahu Ibunda Tama.

Awalnya, ibunda Tama tetap bersikeras melarang anaknya bermain benang, pita, dan manik-manik.

Tetapi setelah dibujuk oleh Ova, ibunda Tama sudah lebih bisa menerima 'bakat' anaknya.

Seorang anak berusia 11 tahun dimarahi ibundanya karena bermain merajut.
Seorang anak berusia 11 tahun dimarahi ibundanya karena bermain merajut. (Twitter.com/@trianovandaptr)

Jadwal Lengkap dan 6 Link Live Streaming Belajar dari Rumah TVRI Kamis, 2 Juli 2020 Besok

Ramai Polemik Ikan Dori Sama dengan Ikan Patin, Apa Kata Menteri Kelautan?

Viral di Twitter, Video Pemuda Kristen Bantu Membenarkan Arah Kiblat Sahabatnya Saat akan Shalat

Namun, kemarahan sang ibu sempat membuat Tama menjadi sedih dan memilih untuk tinggal bersama neneknya.

"Kondisi sang anak (setelah alat rajut dibuang, red) menangis tidak berhenti selama kurang lebih 1 jam."

"Besoknya dia sedih dan langsung ke tempat Mbah," papar perempuan asal Purbalingga ini.

Lebih lanjut, setelah banyak warganet yang mengetahui cerita Tama, Ova berharap ketika mereka menjadi orangtua, akan lebih peka terhadap anaknya sendiri.

"Harapan saya semoga generasi yang sudah tahu kisah Tama, kelak menjadi orang tua yang berwawasan dan memiliki rasa toleransi, kepekaan, dan kepedulian terhadap anak sendiri," ujar Ova kepada Tribunnews, Rabu (1/7/2020).

Pekerja melakukan proses finishing produksi baju di Pabrik Benang Biru di Bandung, Jawa Barat, Kamis (20/12/2018). Benang Biru adalah perusahaan rintisan yang bergerak di bidang jasa konveksi, yang dapat memproduksi seluruh produk fashion. Kolaborasi antara Benang Biru dengan TN Kapital selaku penyokong investasi bagi Benang Biru menghadirkan layanan One Stop Solution dengan menyediakan layanan konsultasi, design produk, produksi, keuangan hingga penyimpanan produk untuk mempermudah para pelaku usaha fashion. TRIBUNNEWS/HO
Pekerja melakukan proses finishing produksi baju di Pabrik Benang Biru di Bandung, Jawa Barat, Kamis (20/12/2018). TRIBUNNEWS/HO (TRIBUN/HO)

Dihubungi secara terpisah, psikolog anak Kurniasih Dwi Purwanti memberikan pendapatnya mengenai hal tersebut.

Menurut Uni, sapaannya, tindakan yang dilakukan oleh ibu Tama kurang tepat.

Pasalnya, belum tentu seorang anak menjadi tidak 'lelaki' hanya karena senang merajut.

"Normal tidaknya seorang anak menurut saya terlalu terburu-buru mendiagnosa hanya dari jenis permainannya saja."

"Kembali lagi, perlu dikaji latar belakang perilaku tersebut hingga menjadi tahu apakah normal atau tidak," ujar Uni kepada Tribunnews, Rabu (1/7/2020).

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved