Tanggapan Edhy Prabowo soal Tudingan Ekspor Benih Lobster secara Sembunyi-sembunyi di Tengah Pandemi
Ekspor benih lobster beserta penentuan eksportirnya diduga dilakukan sembunyi-sembunyi di tengah pandemi Covid-19.
TRIBUNPALU.COM - Kebijakan dibukanya kembali ekspor benih lobster beserta penentuan eksportirnya diduga dilakukan sembunyi-sembunyi di tengah pandemi Covid-19.
Terkait tudingan ini, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo membantahnya.
Dia menegaskan, rencana kebijakan itu telah dibuat jauh-jauh hari sebelum pandemi Covid-19.
Penelitian pun melibatkan sejumlah peneliti di Tasmania.
"Kami tidak ingin bersembunyi di balik Covid-19 atau semua kebijakan kita untuk menggunakan kesempatan ini (Covid-19). Kebijakan yang kami lakukan sudah direncanakan jauh sebelum Covid-19," kata Edhy dalam Raker bersama Komisi IV DPR RI, Senin (6/7/2020).
• Dokter PPDS Fakultas Kedokteran UNAIR Meninggal Dunia karena Covid-19
• Kementan Sebut Kalung Eucalyptus Bukan Antivirus, Tapi Aksesori Kesehatan: Tidak Ada Klaim Antivirus
• Fakta di Balik Viralnya Video Skripsi UNILAK Dibuang: Kepala Perpustakaan Dipecat, Tanggapan Rektor
• Dokter: Penelitian Eucalyptus sebagai Antivirus Corona Covid-19 Masih Jauh
Edhy kembali menyampaikan, tujuan diberlakukan kembali budidaya dan ekspor benih lobster agar masyarakat yang bermata pencaharian dari benih lobster bisa hidup kembali.
Dari sisi lingkungan, satu ekor lobster dewasa bisa bertelur mencapai 1 juta ekor benih.
Dikatakannya, lobster bisa lebih banyak bertelur di musim panas.
Di negara empat musim pun, lobster bisa bertelur hingga 4 kali.
"Indonesia ini daerah banyak matahari dan sepanjang tahun musim panas. Memang belum kami teliti lobster bertelur bisa sepanjang tahun, tapi dengan 1 kali yang 1 juta saja, itu jumlahnya sudah dua kali dari estimasi yang kami buat. Seandainya lobster ditinggalkan di alam, rate hidupnya 0,02 persen saja rate-nya," pungkas Edhy.
Sebelumnya, Edhy juga menampik isu miring yang menyebutnya terlibat dalam penentuan perusahaan (eskportir) benih benih lobster.
Dia menegaskan, ketentuan telah diatur dan kewenangannya di bawah tim khusus yang dibentuk Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
"Ada cerita-ceritanya saya yang menentukan salah satu perusahaan. Tidak benar itu. Sudah ada timnya. Tim budidaya, tim perikanan tangkap, karantinanya, termasuk saya libatkan irjen. Semuanya terlibat, ikut turun tangan," ucap Edhy, Sabtu (4/7/2020).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kebijakan Ekspor Benih Lobster "Sembunyi" di Balik Pandemi? Ini Kata Menteri Edhy"
Penulis : Fika Nurul Ulya