VIRAL
Viral Curhatan Peserta UTBK Unair, Bingung Hasil Rapid Test Tiba-tiba Berubah Reaktif
Viral di media sosial, curahan hati peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Airlangga (Unair), Daffa Dzaki yang batal mengikuti te
Hasilnya terbaru sudah ada 28 peserta reaktif.
Ketua Pusat UTBK Unair Juaidi Khotib mengatakan, bagi peserta yang reaktif dari luar Surabaya akan dikembalikan ke tim satgas daerah asal.
"Ya dikembalikan asal dan dikomunikasikan satgas masing-masing peserta wilayahnya ," kata Junidi saat dikonfirmasi, Selasa (7/7/2020).
Junaidi memastikan, kebanyakan peserta yang datang dari luar kota biasanya didamping pihak keluarga dengan menggunakan kendaraan pribadi.
Namun jika peserta datang sendiri dan menggunakan kendaraan umum, maka pihak Unair akan menyerahkan ke Satgas Covid-19 wilayah asal calon mahasiswa tinggal.
"Yang jelas banyak peserta yang diantar keluarga dan membawa kendaraan sendiri. Kalau dengan angkutan umum kita serahkan ke satgas mereka," jelasnya.
Sedangkan bagi peserta UTBK yang dari Surabaya dan memiliki hasil reaktif nantinya akan langsung diisolasi di hotel yang disiapkan Pemerintah Surabaya.
"Ini kan sesuai dengan kesepakatan kita ketika ketemu dengan pak sekda dan juga Kepala BPB Linmas dan Satpol PP dan Kadinkesinkes. Sehingga memang kalau dia berasal dari pemkot ga perlu bawa apa-apa, isolasi sudah disiapkan pemkot," ungkapnya.
Bagi peserta yang saat ini memiliki hasil reaktif, Junaidi berharap agar segera melakukan tes swab untuk mengetahui hasil yang lebih akurat.
Peserta tersebut nantinya dapat mengikuti tes gelombang kedua pada 20-29 Juli mendatang dengan menunjukan hasil negatif dari pemeriksaan swab tes.
"Bisa, mereka bisa mengajukan lagi ke hotline UTBK. Kami sudah punya catatan mereka, jadi tinggal reschedulle jadwal ujiannya," pungkasnya.
Ini Penjelasan Pihak Unair
Hasil reaktif rapid tes, bukanlah faktor yang bisa menggagalkan peserta UTBK untuk mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi negeri.
Pasalnya, Ketua Pusat UTBK Unair Juaidi Khotib memastikan, peserta yang mendapati hasil reaktif dapat mengikuti ujian pada gelombang kedua.
"Peserta ini akan dilakukan rechedule atau relokasi pada tanggal 20-29 Juli. Sehingga, mereka tetap bisa mengikuti ujian," kata Junaidi saat dikonfirmasi, Selasa (7/7/2020).