Kabar Seleb

Mengeluh Tagihan Listrik Capai Rp 10 Juta, Chef Arnold Geram Dibandingkan dengan Anang Hermansyah

Chef Arnold Poernomo mengeluhkan tagihan listrik rumahnya yang membengkak.

www.instagram.com/@/arnoldpo
Chef Arnold Poernomo dan sang istri. 

TRIBUNPALU.COM - Chef Arnold Poernomo mengeluhkan tagihan listrik rumahnya yang membengkak.

Menurut Chef Arnold tagihan listrik di rumahnya biasanya hanya sekitar Rp 2,5 juta.

Namun saat ini tagihan listriknya mencapai Rp 10 juta.

Hal ini membuat Chef Arnold sangat geram.

"WOI @infoPLN, KENAPA TAGIHAN HARGA LISTRIK RUMAH SAYA NAIK TURUN DARI 2.5Jt JADI 10Jt!?!!!! KENAPA?!!!" tulis Chef Arlnod.

"TAGIHAN SEGITU, TAPI KENAPA LAMPU DAN RUMAH SAYA TIDAK SE SHINNING SHIMMERING DAN SE SPELNDID 10JT?!!!!

ENTE MAUNYA APA INI HA?!!!!!!!!" sambung Chef Arlnold.

Keluhan Chef Arnold ini pun sontak mendapatkan berbagai komentar dari netizen.

Lagu Kepastian Trending, Aurel Ungkap Rasa Bangga Anang pada Dirinya: Pipi Itu Cuek Tapi Perhatiiin

Namun ada salah satu komentar yang mendapatkan balasan dari Chef Arnold.

Akun @farah_shandy membandingkan tagihan listrik di rumah Anang Hermansyah yang mencapai Rp 35 juta.

Melihat komentar tersebut, Chef Arnold pun memberikan balasan menohok.

Ibu Pengantin Wanita Ngamuk di Depan Penghulu, Minta Pernikahan Dibatalkan, Ternyata Ini Alasannya

Sang kekasih Diancam akan Dibunuh Oleh Orang Tak Dikenal, Sherina Munaf akan Lapor Polisi

Lagu Kepastian Trending, Aurel Ungkap Rasa Bangga Anang pada Dirinya: Pipi Itu Cuek Tapi Perhatiiin

Chef Arnold mengatakan bahwa rumahnya tidak sebesar rumah Anang Hermansyah.

"Ya Rumah dia berapa hektar? Rumah saya berapa puluh meter," balas Chef Arnold.

Ia juga merasa tidak terima dengan penjelasan yang didapat terkait kenaikan tagihan listrik.

"Ente bilang petugas dateng ke rumah untuk check? @pln_123, jelas jelas TIDAK ADA YANG DATENG...dan selama bulan April-Juni sudah bayar normal dan di tagih lagi JULI??? Totalan 9.5jt? DAN BILANG AKUMULASI KARENA GA BAYAR?

Otak dan logik ku tidak bisa di masukan ke akal saya," tulis Chef Arnold.

Tak berselang lama setelah kicauannya tersebut, Chef Arnold membagikan unggahan.

Unggahan tersebut memperlihatkan bahwa petugas PLN tengah mendatangi rumahnya.

Petugas PLN memberikan penjelasan kepada Chef Arnold terkait kenaikan tagihan listri di rumahnya.

Chef Arnold pun akhirnya harus membayar tagihan listrik sebesar Rp 10 juta tersebut.

"Ok kita sudah damai...thank you pelayanannya dan penjelasan ente
@pln_123
cepet & gesit....dan team di Surabaya makasih...

JADI SAYA HARUS TETEP BAYAR," pungkas Chef Arnold.

Chef Arnold Unggah Foto Makanan di Siang Hari saat Bulan Ramadan, Kaesang Sontak Beri Pesan Menohok

Aksi Chef Arnold Nyanyikan Lagu Pamer Bojo & Ddu-Du-DDu-Du Sambil Joget Pundak Bikin Warganet Gemas

Nagita Slavina Keluhakan Tagihan Listrik Capai Rp 1 juta dalam Dua Hari

Rupanya hal serupa tidak hanya dialami oleh Chef Arnold.

Sebelumnya Nagita Slavina juga sempat mengeluhka tagihan listrik di rumahnya yang mengalami kenaikan pesat.

Tagihan listrik yang mencapai Rp 1 juta dalam dua hari membuat Nagita Slavina merasa kesal dan mengeluh.

Selain masalah biaya, istri dari artis Raffi Ahmad itu juga mengeluhkan soal listrik di rumahnya yang kerap turun.

Menanggapi keluhan tersebut, Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Ciputat Sigit Arimurti mengatakan, tagihan listrik di rumah Raffi Ahmad bisa mencapai Rp 1 juta untuk dua hari atau kurang lebih Rp 17 juta per bulan masih berada dalam batas wajar.

Resmi Jadi Seorang Ayah, Chef Arnold Purnomo Dapat Tips Ini dari Gibran Rakabuming Raka

Ditjen Pajak Ingatkan Pelaku UMKM untuk Taat Pajak, Kaesang Pangarep dan Chef Arnold Berkomentar

Pasalnya, di rumah pasangan artis itu banyak peralatan elektronik yang digunakan.

“Tingginya biaya yang dikeluarkan oleh pelanggan atas nama Raffi Ahmad dengan daya listrik 33.000 VA atau 33 kVA dikarenakan beban pemakaian listrik atau konsumsi listrik yang tinggi juga. Bisa jadi dikarenakan banyak peralatan elektronik atau penggunaan beberapa alat elektronik dengan daya yang besar,” ujar Sigit dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/6/2020).

Sementara itu, terkait keluhan listrik yang sering turun, menurut Sigit dikarenakan alat bernama MCB (Miniature Circuit Breaker) pada panel listrik pelanggan overload, karena pembagian beban listrik yang tidak merata.

Namun, pihaknya tak bisa memperbaiki hal tersebut. Sebab, batas kewenangan PLN untuk pasokan listrik pelanggan hanya sampai ke kWh meter.

Dia pun menyarankan ke pasangan Raffi dan Nagita untuk menghubungi instalator resmi yang tersertifikasi dan terdaftar dalam Asosiasi KontraktorListrik untuk melakukan perbaikan pada instalasi rumah pelanggan.

Sebelumnya diberitakan, sering turun tegangan listrik di rumahnya, Nagita Slavina akhirnya melaporkan hal itu pada petugas Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Nagita Slavina yang sedang membuat adonan kue harus terhenti beberapa kali karena listrik di rumahnya mati.

Padahal, menurut Nagita Slavina, tegangan listrik yang ada saat ini harusnya cukup untuk satu rumah.

"Menurut akal, daya saya segini mah cukup. Di rumah mama saja yang rumahnya lebih gede enggak sampai begini (anjlok)," keluh Nagita Slavina pada petugas PLN yang datang ke rumahnya.

Lewat tayangan Janji Suci Trans TV Official, Nagita Slavina juga mengeluhkan jumlah uang yang harus dia bayar padahal listrik selalu turun.

"Masak sejuta dua hari coba," ucap Nagita Slavina.

Oleh karenanya, Nagita Slavina merasa yakin kalau ada instalasi listrik yang tidak tepat di rumah Raffi Ahmad itu.

PLN Ungkap Alasan Tagihan Listrik Jebol di Bulan Juni

PT PLN (Persero) memastikan tak ada kenaikan tarif listrik sejak beberapa waktu terakhir. Hal ini untuk menjawab keluhan yang pelanggan yang mengaku tagihan listrik bulan Juni 2020 mengalami lonjakan.

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril, mengungkapkan kenaikan tagihan listrik pada Juni dihitung dari rata-rata tagihan pada 3 bulan terakhir.

“Tidak ada kenaikan tarif listrik, tapi memang ada kenaikan konsumsi listrik selama kebijakan PSBB yang dihitung menggunakan skema rata-rata tiga bulan sebelumnya,” kata Bob seperti dikutip dari Antara, Sabtu (6/6/2020).

Dia menjelaskan, dengan formula perhitungan tersebut, ada kenaikan tagihan di bulan Juni ( tagihan listrik naik). Banyak pelanggan PLN yang tagihan listriknya naik lebih dari 20 persen.

Dalam perhitungan tersebut, kibat penagihan menggunakan rata-rata tiga bulan terakhir sehingga kenaikannya akan dibayar sebesar 40 persen pada Juni.

Kemudian untuk mengurangi lonjakan kenaikan, sisanya yaitu 60 persen dibagi rata dalam tagihan bulan ke depan.

PLN berharap, skema tersebut dapat mengurangi beban sebagian pelanggan yang tagihannya meningkat tajam.

Dalam bulan dua terakhir, sebagian pelanggan PLN yang jumlah totalnya sekitar 75 juta, rekening bulanannya dihitung dari rata-rata 3 bulan terakhir pemakaian, akibat pemberlakuan PSBB di beberapa wilayah sebagai dampak dari pandemi Covid-19.

Pada tagihan listrik bulan April dan Mei, sebagian pelanggan ditagih pembayarannya menggunakan rata-rata tiga bulan sebelumnya tersebut.

PLN mengatur kenaikan lonjakan tagihan pada bulan Juni maksimum 40 persen dari tagihan bulan sebelumnya supaya tidak memberatkan konsumen. Sisa tagihan yang belum terbayar di bulan Juni atau 60 persen dari lonjakan tagihan akan dibagi rata dalam 3 bulan ke depan.

Pamer Foto Bareng Jan Ethes, Chef Arnold Diminta Antar Jemput oleh Gibran Rakabuming

Tagihan naik karena WFH

PLN juga terus melakukan pengecekan ulang terhadap pelaksanaan pemberian subsidi pembebasan tagihan listrik untuk pelanggan golongan Rumah Tangga, Bisnis Kecil, dan Industri Kecil berdaya 450 VA dan diskon 50 persen bagi pelanggan Rumah Tangga 900VA Bersubsidi.

Pengecekan tersebut dilakukan dari bulan ke bulan, untuk memastikan bahwa stimulus kelistrikan yang diberikan oleh pemerintah tersebut benar-benar tepat sasaran.

Bob menegaskan, kenaikan tagihan listrik terjadi karena konsumsi listrik yang meningkat selama PSBB dan tren bekerja dari rumah atau work form home (WFH).

"Setelah ada PSBB tentu saja kegiatan di rumah lebih banyak, belajar dari rumah menggunakan faslitas internet yang membutuhkan listrik. Bapak-bapak kerja juga dari rumah membutuhkan listrik. Lalu AC juga, sehingga mengakibatkan kenaikan pada bulan selanjutnya," jelas Bob.

Dia pun menjelaskan, pencatatan meter reguler yang dilakukan setiap bulan petugas PLN memang sejak dilakukan untuk mengimbangi kebijakan PSBB pemerintah dan mengurangi risiko penyebaran virus.

Sehingga, pihak perseroan pun melakukan perhitungan tagihan per bulan dengan riwayat rata-rata pemakaian dalam tiga bulan terakhir.

Adapun pada bulan Mei hingga Juni ini, PLN mulai melakukan pencatatan, sehingga tak lagi memertimbangkan tarif rata-rata. Sehingga tagihan listrik di Mei dan Juni dihitung berdasarkan tarif asli pelanggan yang bersangkutan.

Selain itu, PLN juga menambah kurang bayar tagihan pada bulan-bulan sebelumnya.

"Pada waktu pemakaian bulan Maret dan April, dipakai sebenarnya lebih tinggi. Tapi dalam PLN melihat meter yang tertera di situ melihat 3 bulan belakang yang (kondisi) normal, makannya Mei membengkak," kata dia.

"Padahal PLN paling transparan baca meternya karena diletakkan di tempatnya pelanggan. Artinya pelanggan setiap saat bisa mengecek," tambahnya.

(TribunPalu.com)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved