Suku Baduy Minta Dihapus dari Destinasi Wisata: Risih, Masalah Sampah, hingga Komisi IV DPR Setuju
Beberapa hal seputar permintaan Suku Baduy untuk dihapuskan dari destinasi wisata, mulai dari alasan risih, sampah, hingga persetujuan Komisi IV DPR.
Tak hanya itu, warga Baduy juga mengaku merasa risih karena menjadi tontonan wisatawan yang datang.
"Membanjirnya wisatawan yang tujuannya enggak jelas, cuma nontonin orang Baduy, sebenarnya membuat mereka risih. Belum lagi masalah sampah dan lain-lain," kata Heru.
• Sebaran Corona Indonesia Sabtu 11 Juli 2020: Termasuk Sulteng, 5 Provinsi Ini Nihil Perubahan Data
• Pasca-cerai dari Laudya Cynthia Bella, Engku Emran Berikan Ucapan Manis bagi Putrinya yang Lulus SD

2. Disetujui oleh Komisi IV DPR
Komisi IV DPR yang membidangi masalah lingkungan menyetujui permintaan Suku Baduy untuk dihapus dari destinasi wisata.
Diwartakan Kompas.com, Komisi IV DPR meminta Presiden RI untuk menghapus wilayah Suku Baduy di Banten dari peta destinasi wisata.
Selain itu, Komisi IV juga meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk menambah areal hutan untuk suku Baduy sehingga mereka bisa menjaga lingkungan dengan baik.
Wakil Ketua Komisi IV Dedi Mulyadi mengatakan, permintaan itu merupakan rekomendasi dari hasil rapat kerja pihaknya dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Dedi menilai Suku Baduy dari konteks konservasi adalah sebuah peradaban lama yang masih terjaga sampai hari ini di mana budi pekerti menjadi dasar bagi kehidupan mereka.
Mereka merupakan peradaban adi luhung yang menjunjung tinggi kejujuran, kebenaran dan keadilan serta keselarasan lingkungan.
"Sehingga ketika hari ini masyarakat Baduy minta tak ada kunjungan dan dicabut dari peta wisata, kami sangat setuju. Kami juga minta Presiden menutup Baduy dari destinasi wisata. Biarkan Baduy menjadi peradaban guru kita bersama dalam menjaga lingkungan," kata Dedi kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (8/7/2020).
Selain itu, Dedi juga meminta KLHK untuk menambah areal hutan konservasi untuk masyarakat Baduy.
Mereka akan menjaganya dengan baik karena merupakan penjaga hutan sejati.
"Saya minta KLHK tambah luas areal hutan mereka. Tak usah dijaga polisi hutan, titipkan saja pada masyarakat Baduy, dan kelestarian hutan akan selalu terjaga," tandas mantan bupati Purwakarta itu.
• Buat Sandiaga Uno Keheranan, Susi Pudjiastuti Pernah Borong 30 Unit Pesawat, Ini Jumlah Kekayaannya
• Ahli Epidemiologi: Bioskop dan Ruangan Tertutup Lainnya Memiliki Risiko Tinggi Penularan Covid-19

3. Kata Operator Tur soal Masalah Pencemaran Sampah Plastik di Wilayah Suku Baduy
Wilayah dan masyarakat Suku Baduy di Banten telah menjadi salah satu destinasi wisata top di Indonesia.