Bocah 15 Tahun Ini Stroke Otak dan Lengannya Lumpuh setelah Habiskan 22 Jam Per Hari untuk Main Game
Bocah bernama Xiaobin yang berusia 15 tahun dari Nanning, China dilarikan ke rumah sakit setelah tiba-tiba pingsan di rumahnya.
TRIBUNPALU.COM - Dampak mewabahnya pandemi Covid-19, hampir sebagian orang di dunia melakukan kegiatan di rumah aja.
Ada kalanya kegiatan rumahan seperti menonton film atau bermain game menjadi kebiasaan baru yang berujung kecanduan.
Namun berlebihan melakukan sesuatu bukan kebiasaan yang baik, contohnya pada kasus bocah 15 tahun asal China ini.
Dilaporkan World of Buzz, setelah ditangani dokter, bocah itu baru menyadari bahwa lengannya lumpuh.
• Keputusan Turki Ubah Hagia Sophia Kembali Menjadi Masjid Tuai Pro Kontra di Mata Internasional
• Erick Thohir Minta Pimpinan BUMN Teladani Petugas KRL yang Kembalikan Uang Rp 500 Juta

Usut punya usut, lumpuhnya lengan bocah ini didasari kecanduan bermain video game.
Sejak periode lockdown berlaku di China, Xioabin setiap harinya bermain video game selama 22 jam selama satu bulan.
Nanning Television melaporkan, Xiaobin terkurung di rumah sejak seluruh sekolah di China ditutup demi memutus rantai penularan Covid-19.
Tidak dijelaskan sejak bulan apa bocah ini mulai kecanduan game, namun Xiaobin selalu mengurung diri di kamarnya.
Bahkan kedua orang tuanya pun mengaku tidak tahu kegiatan Xiaobin di dalam kamarnya.
Saat ditanya orang tuanya, Xiaobin mengatakan sedang belajar online.
"Dia menutup jendela dan mengunci pintu. Kami tidak tahu apa yang dia lakukan di sana," jelas orang tua Xiaobin.
"Saya melihat percakapan online-nya dengan teman-teman. Dia mengatakan dia tidak cukup istirahat dan tidur paling banyak dua jam sehari," tambah mereka.
Xiaobin saat ini menjalani perawatan di rumah sakit tetapi masih belum jelas apakah ia akan sepenuhnya pulih.

Dr Li, spesialis otak di sebuah rumah sakit mendiagnosa Xiaobin mengalami stroke otak.
Ini lantaran bocah 15 tahun itu berlebihan bermain game hingga kurang tidur, jelas dokter Li.