Ada Potensi Gibran Rakabuming Lawan Kotak Kosong di Pilkada, Pengamat: Ada Budaya Politik Perkewuh

Kalaupun ada orang yang akhirnya maju dalam kontestasi Pilkada Solo melawan Gibran Rakabuming Raka, kemungkinan besar tidak akan menang.

KOMPAS.com/LABIB ZAMANI
Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka bersama Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo di rumah dinas Loji Gandrung Jalan Slamet Riyadi Solo, Jawa Tengah, Rabu (18/9/2019). 

TRIBUNPALU.COM - Partai PDI Perjuangan resmi mengusung putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, berpasangan dengan Teguh Prakosa di pemilihan kepala daerah atau Pilkada Solo 2020.

Namun, mereka berpotensi menjadi calon tunggal dalam Pilkada Solo 2020 tersebut.

Bahkan, analis politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, kemungkinan besar Gibran akan maju melawan kotak kosong.

PDIP saat ini menguasai DPRD Solo dengan 30 dari 45 kursi DPRD Solo.

Sementara partai-partai lain berbagi 15 kursi, PKS mengantongi lima kursi, Gerindra, PAN dan Golkar masing-masing tiga kursi dan PSI satu kursi.

Apalagi, Solo adalah kandang banteng dan rumah yang melahirkan seorang Joko Widodo (Jokowi).

Pengamat Sosiolog Politik Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Drajat Tri Kartono
Pengamat Sosiolog Politik Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Drajat Tri Kartono memberikan tanggapannya soal majunya Gibran Rakabuming Raka dalam Pilkada Solo 2020.

Lantas siapa yang berani menantang anak Jokowi di Pilkada?

Terkait dengan hal itu, Pengamat Sosiolog Politik Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Drajat Tri Kartono memberikan tanggapannya.

Drajat mengakui, bahwa kekuasaan PDIP di Solo sangat kuat.

Apalagi, FX Hadi Rudyatmo sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) juga memiliki pengaruh yang cukup bagus.

Tak hanya itu, menurut Drajat, di Solo ada kultur perkewuh atau tidak enak yang masih tertanam kuat di masyarakat.

Hal itu disampaikan Drajat dalam acara Obrolan Virtual Overview: Gibran Vs Kotak Kosong? yang disiarkan langsung di kanal YouTube Tribunnews.com, Kamis (23/7/2020).

Ganjar Pranowo Pakai Baju Dayak Kenyah & Bawa Mandau saat Bekerja, Dipesan Langsung dari Kalimantan

Hari Anak Nasional 2020, Ini Pesan Khusus Joko Widodo dan Iriana di Tengah Pandemi Covid-19

"Tetapi saya lihat tidak hanya sekedar DPC sebenarnya, tapi ada kultur politik yang ada di Solo."

"Jadi gini, kalau ada orang punya hajat itu pasti begini 'kepada orang tua dan yang saya tuakan, yang selalu saya ikuti nasihatnya, kepada para pejabat negara yang selalu saya hormati, saya ikuti' jadi ada kata itu."

"Ada kata penghormatan yang sangat tinggi bagi orang Solo kepada orang yang memiliki jabatan. Jadi siapa yang memiliki kekuasaan itu pasti dihormati," papar Drajat.

Maka dari itu, lanjut Drajat, kalau berasal dari orang yang punya sumber kekuasaan maka tentu akan sangat dihormati.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved