Ada Potensi Gibran Rakabuming Lawan Kotak Kosong di Pilkada, Pengamat: Ada Budaya Politik Perkewuh

Kalaupun ada orang yang akhirnya maju dalam kontestasi Pilkada Solo melawan Gibran Rakabuming Raka, kemungkinan besar tidak akan menang.

KOMPAS.com/LABIB ZAMANI
Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka bersama Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo di rumah dinas Loji Gandrung Jalan Slamet Riyadi Solo, Jawa Tengah, Rabu (18/9/2019). 

Namun, urusan menjadi lain ketika sudah tidak lagi berkuasa.

Maka dalam kasus Gibran yang merupakan anak dari Presiden Jokowi, penghormatan itu pasti ada.

"Ini kita tahu bahwa yang berkuasa itu bapaknya (Jokowi) maka anaknya (Gibran) juga kita harus hormati," terangnya.

Pandemi Covid-19 Belum Mereda, IDAI Sarankan Anak Belajar di Rumah hingga Akhir Tahun 2020

Prabowo Subianto Berkunjung ke Turki, Bahas Kerjasama Terkait Pesawat Terbang Tanpa Awak

Lantaran hal itu, majunya Gibran dalam kontestasi Pilkada 2020 membuat orang menjadi kikuk, sehingga kemungkinan besar tak ada yang berani melawan Gibran di Pilkada Solo 2020.

"Orang Solo menjadi kikuk istilahnya itu menjadi perkewuh politik, 'nanti kalau saya maju seolah-olah saya melawan pejabat', nah ini nggak sopan bagi Solo, 'tapi kalau saya nggak maju kok gini, yaudah pasrah saja'," ungkapnya.

Drajat mengakui, ada suasana yang seperti itu di Solo.

Apalagi, Jokowi pernah menjabat sebagai Wali Kota Solo yang sukses dan disegani oleh masyarakat Solo.

Drajat beranggapan, bahwa Jokowi sebenarnya ingin menjadikan putra sulungnya, Gibran meneruskan apa yang telah dilakukannya.

Daftar Keluarga Presiden, Wapres dan Menteri yang Maju Pilkada 2020: Ada Gibran & Bobby Nasution

Rocky Gerung Sindir Pencalonan Gibran pada Pilkada Solo 2020, Yunarto Wijaya: Mencari Keriuhan?

Pengamat: Gibran Rakabuming Raka Diprediksi Lawan Kotak Kosong, Melawan Gibran Itu Sia-sia Saja

Gibran Rakabuming Ingin Minta Doa Restu, Achmad Purnomo: Nantilah, Bagaimanapun Orang Punya Perasaan

Hanya saja, Jokowi dulu memang benar-benar memulai karier politiknya dari bawah, tak dikenal banyak orang hingga sukses menjadi presiden karena kinerjanya selama menjabat Wali Kota Solo.

Sementara Gibran, lanjut Drajat, memulai karier politiknya dari nama besar sang ayah yang saat ini masih menjabat sebagai orang nomor satu di Indonesia.

"Jadi dia (Jokowi) itu semacam kayak kalau di Solo menyebutnya 'Satria Piningit', orang yang punya kharisma dari Tuhan sehingga menang dan ini mau di-kloning ke putranya."

"Kalau Pak Jokowi dulu itu mungkin Tuhan yang memberi petunjuk, tapi kalau Mas Gibran ini jelas bapaknya yang ada di belakangnya," paparnya.

Bahkan, menurut Drajat, kalaupun ada orang yang akhirnya maju dalam kontestasi Pilkada Solo melawan Gibran kemungkinan besar tidak akan menang.

"Jadi agak perkewuh politiknya, malah orang orang Solo mikir-mikir ya."

"Ini mungkin yang diperlukan kambing kurban, bukan kambing hitam, kalau kambing hitam kan yang dikenai kesalahan."

"Kambing kurban itu orang yang maju nanti disembelih, mesti kalahnya," tandasnya.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gibran Berpotensi Maju Pilkada Solo Lawan Kotak Kosong, Pengamat: Ada Budaya Politik Perkewuh

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved