Ganjar Pranowo Pakai Baju Dayak Kenyah & Bawa Mandau saat Bekerja, Dipesan Langsung dari Kalimantan

Ganjar Pranowo unggah potretnya saat kenakan baju adat Dayak Kenyah sambil bawa mandau saat bekerja. Ia mengaku langsung memesannya dari Kalimantan.

Editor: Imam Saputro
Instagram @ganjar_pranowo
Ganjar Pranowo unggah potretnya saat kenakan baju adat Dayak Kenyah sambil bawa mandau saat bekerja. Ia mengaku langsung memesannya dari Kalimantan. 

TRIBUNPALU.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo baru saja membagikan potretnya yang mengenakan pakaian adat Dayak Kenyah saat bekerja.

Tampak ia menggunakan baju Dayak Kenyah lengkap dengan mandau yang dipesan langsung dari Kalimantan.

Hal tersebut dilakukan Ganjar Pranowo lantaran Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mempunyai aturan wajib untuk ASN dan karyawan di lingkungan kantor untuk memakai pakaian adat Nusantara.

Aturan tersebut berlaku setiap hari Kamis pekan keempat, yang tertuang dalam Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah nomor 036/0016031/2019.

Ganjar Pranowo membagikan posenya saat menggenggam mandau di akun Instagram pribadinya.

Tampilannya tampak meriah dengan baju Dayak Kenyah yang dilengkapi kalung dengan aksen manik-manik yang warna-warni.

Kenang Kebersamaan, Susi Pudjiastuti Beri Kode Keras untuk Ganjar Pranowo, Ternyata Hanya Minta Ini

Ganjar Pranowo juga memakai topi khas Dayak Kenyah dengan aksen bulu.

Sementara di tangannya ia memamerkan senjata tradisional mandau.

Tak lupa ia juga menempelkan kartu identitas ASN-nya.

"Setiap kamis pekan ke 4 kami di Pemprov Jateng selalu ngantor memakai baju adat nusantara. Kalo ini kamu tau dr adat mana?" tulis @ganjar_pranowo, Kamis (23/7/2020).

Meski Adat Suku Melarang Gunakan Internet, Pemuda Baduy Ini Sukses Pasarkan Kerajinan Via Instagram

Dikutip TribunPalu.com dari TribunKaltim.com, baju adat yang digunakan oleh Ganjar Pranowo berasal dari Suku Kenyah atau sering disebut Dayak Kayan atau Dayak Kenyah merupakan etnis di Kalimantan Timur.

Pakaian adat Suku Kenyah yang dikenakan Ganjar Pranowo itu terdiri atas bluko atau topi pelindung.

Topi ini biasanya terbuat dari rotan yang kuat dan tahan benturan, kemudian dihiasi dengan taring macan dan harimau.

Selain itu, topi tersebut juga dilengkapi dengan manik-manik dan hiasan bulu enggang serta bulu pegun.

Selanjutnya, baju mirip rompi tersebut adalah besunung atau baju perang.

Oleh Suku Kenyah, besunung biasanya dibuat dari kulit binatang seperti beruang, kancil, harimau, macan, maupun kambing, yang cenderung sulit ditembus mandau saat tengah berperang.

Besunung selain sebagai pakaian perang juga kerap digunakan dalam rapat maupun saat upacara adat.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai rapat Forkompimda Jateng jelang Natal dan Tahun Baru, Kamis (19/12/2019)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA)

Foto Pre-wedding di Jepang dengan Pakaian Adat Jawa Jadi Viral, Warga Lokal Beri 2 Respon Ini

Selain besunung, Ganjar Pranowo juga mengenakan avet atau cawat dan tabit, yakni kain untuk melindungi tubuh bagian bawah sekaligus sebagai alas duduk.

Di daerah asalnya, pakaian ini langsung dikenakan di tubuh tetapi Ganjar Pranowo memilih menggunakan manset dan celana panjang hitam demi alasan kenyamanan.

Demi melengkapi penampilannya, Ganjar Pranowo membawa baing atau mandau, yakni senjata tradisional Suku Kenyah yang biasa dibawa untuk melindungi diri.

Mandau asli tersebut dibeli Ganjar Pranowo seperangkat dengan busananya.

Meski mengenakan baju adat, Ganjar Pranowo tidak melupakan tanda pengenal dan pin “Tetep Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi” (Tetap Tidak Korupsi, Tidak Berbohong) sebagai identitas sebagai bagian dari Pemprov Jawa Tengah.

Kisah Ganjar Pranowo di Masa Lalu: Orangtua Jual Bensin Eceran, Kalau Pulang Saya Disuruh Kulakan

Ganjar Pranowo pun mengaku bangga mengenakan baju adat Suku Kenyah itu.

Menurutnya, ini adalah langkah sederhana yang bisa merawat rasa ke-Indonesiaan sekaligus untuk memberi contoh kepada masyarakat.

Ia juga mengaku tidak sembarangan membeli baju adat, sebab ia lebih memilih pesan langsung dari asalnya.

“Saya beli, saya pesan langsung dari Kalimantan (Timur). Untuk apa? Untuk ke-Indonesiaan kita.

Kita menghargai, kita menghormati dan bajunya bagus dari kayu, manik-maniknya bagus.

Saya punya koleksi baju adat dari seluruh Indonesia,” kata Ganjar Pranowo saat menjadi narasumber di sebuah diskusi secara virtual.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co: Ke Kantor, Ganjar Pranowo Kenakan Baju Dayah Kenyah Lengkap dengan Mandau, Pesan dari Kaltim

(TribunPalu.com/Isti Prasetya, TribunKaltim.com/Amalia Husnul Arofiati)

Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved