Anggaran, Kekhawatiran, hingga Peluang Lulusnya Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari China

Pemerintah akan segera menggelar uji klinis tahap tiga vaksin Covid-19 asal China, Sinovac. Saat ini pemerintah telah menerima 2.400 vaksin.

bgr.com
ILUSTRASI vaksin. 

Pandu mengatakan, meski sudah sampai di tahap tiga uji klinis, sebuah vaksin bisa saja gagal digunakan secara masif jika terbukti menimbulkan efek samping bagi penggunanya.

Kasus tersebut pernah terjadi ketika Indonesia melakukan uji klinis vaksin demam berdarah dengue (DBD).

Vaksin tersebut sudah lulus uji klinis tahap akhir, tetapi tak jadi diterapkan lantaran menimbulkan efek samping.

"Jadi keselamatan itu penting sekali, walaupun efektif, ada efek samping enggak jadi, batal, walaupun sudah mahal," ucap dia.

Menurut Pandu, pengembangan vaksin memang membutuhkan waktu yang lama dan biaya tinggi.

Sebelum sampai ke tahap tiga, uji klinis harus dipastikan lulus tahap satu dan tahap dua.

Uji klinis tahap satu yakni meneliti apakah vaksin dapat merangsang antibodi.

Tahap dua, mencari tahu dosis yang efektif untuk meningkatkan antibodi.

Ketiga, baru dilakukan uji klinis apakah vaksin tersebut efektif bagi penggunanya.

Oleh karena itu, Pandu memastikan bahwa uji klinis tahap tiga vaksin bakal berjalan aman.

"Jadi kalau tidak lolos fase satu, fase dua enggak mungkin bisa lompat ke fase tiga walaupun dalam keadaan emergency sekalipun harus lewat fase satu fase dua, karena itu sudah diyakinkan aman," kata Pandu.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Uji Klinis Vaksin Covid-19 Asal China: Anggaran dan Kekhawatirannya..."
Penulis : Fitria Chusna Farisa

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved