Cerita Atlet

Jarang Terekspos, Ini Kisah Marcus Gideon Berkarier di Badminton: Sering Nangis karena Diejek Pendek

Meski lahir dari dinasti bulutangkis, Marcus Fernaldi Gideon sempat putus asa dan selalu menangis jika diejek orang lain soal postur tubuh yang pendek

Editor: Imam Saputro
Badminton Photo via Instagram BWF
Meski lahir dari dinasti bulutangkis, Marcus Fernaldi Gideon sempat putus asa dan selalu menangis jika diejek orang lain soal postur tubuh yang pendek 

TRIBUNPALU.COM - Kisah perjuangan ganda putra nomor satu dunia, Marcus Fernaldi Gideon dalam menapaki karier di dunia bulutangkis memang jarang terekspos media dewasa ini.

Tandem Kevin Sanjaya Sukamuljo itu memang dikenal sebagai pribadi dengan daya juang yang tinggi, baik di lapangan maupun saat sedang berlatih.

Hal itu tak terlepas dari masa sulitnya saat menapaki dunia bulutangkis Tanah Air.

Meski terlahir dari keluarga dinasti bulutangkis, putra Kurniahu Gideon, tak membuat Marcus Gideon dimanjakan.

Justru pemain Pelatnas era 70-an itu memberikan tekanan yang tinggi kepada Marcus Gideon.

Kerap Tampil Sangar di Lapangan, Tak Disangka Sisi Lain Marcus Gideon Terkuak Gegara Video Ini

Dikutip dari Wartakotalive.com, ayah Marcus Gideon memang menerapkan kedisiplinan yang tinggi sejak putranya masih kecil.

Sebab, dulunya Kurniahu Gideon juga pernah melatih pemain top seperti Rexy Mainaky, Nova Widianto, hingga Taufik Hidayat.

Kurniahu Gideon di rumahnya di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Kurniahu Gideon di rumahnya di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. (Warta Kota/Gisesya Ranggawari)

Kedisiplinan yang diterapkan untuk Marcus Gideon adalah porsi latihan yang lebih dini.

"Kedisiplinan itu penting. Jam 9 latihan, jam 8 harus sudah ada di lapangan. Harus begitu. Apalagi anak saya Marcus. Jam 6 dia sudah jalan, latihan sendiri dulu. Memang dia selalu menambah latihannya sejak dulu," kata Kurniahu Gideon, pada Rabu (31/7/2019).

Tak Banyak yang Tahu, Ini yang Harus Dibayar Marcus Gideon/Kevin Sanjaya Usai Gagal jadi Juara Dunia

Tak hanya itu, Kurniahu Gideon juga menerapkan didikan untuk selalu taat dengan Tuhan di masa kecil putranya itu.

Sehingga Marcus Gideon menjadi pribadi yang tangguh seperti saat ini.

"Ingat dan takut Tuhan, disiplin, hidup benar lurus dari yang kecil seperti jangan bohong, harus baik ke semua orang sama diiringi latihan yang rutin dan rajin," jelas pemilik Kurnia Sport tersebut.

Persiapkan sang buah hati untuk ikuti jejaknya, Marcus Fernaldi Gideon akui tak mau jauh-jauh dari dunia bulutangkis saat gantung raket nanti.
Persiapkan sang buah hati untuk ikuti jejaknya, Marcus Fernaldi Gideon akui tak mau jauh-jauh dari dunia bulutangkis saat gantung raket nanti. (Instagram @marcusfernaldig)

Diungkapkan oleh sang kakak, Nadia Emanuella Gideon, adiknya sempat putus asa dalam menapaki karier bulutangkis.

Hal itu Nadia Emanuella ungkapkan di unggahan Instagram pribadinya pada 18 Desember 2017 silam.

Saat itu ia mengunggah potret adiknya yang tersenyum semringah dan membubuhkan keterangan unggahan yang mengharukan.

Nadia Emanuella menceritakan perjuangan sang adik hingga menjadi atlet paling disegani di seluruh dunia.

Mulanya, Nadia Emanuella menjelaskan kegigihan Marcus Gideon yang mulai menggeluti bulutangkis sejak berumur 5 tahun.

Minions Dituding Kecewakan Fans karena Tak Ladeni Swafoto, Ini Tanggapan Bijak Istri Marcus Gideon

Namun, rupanya Marcus Gideon pernah terpuruk karena satu hal yakni soal postur tubuh.

Ya, kala itu fisik terutama tinggi badan memang menjadi salah satu tolok ukur altet bulutangkis.

Hal itu lah yang membuat Marcus Gideon selalu menangis di hadapan keluarganya saat mendapat komentar itu.

Namun, berkat dukungan dari keluarga, Marcus Gideon pun bangkit.

Hingga akhirnya ia memutuskan untuk menekuni latihan, rupanya ada komentar orang lain yang membuat Marcus Gideon sempat kehilangan semangatnya.

"Akhirnya dia mulai latihan badminton. Tapi orang-orang mulai bilang ke dia bahwa dia gak akan pernah bisa jadi yg dia mau krn badannya pendek dibandingkan anak lain, mereka bilang 'kamu berhenti badminton aja, kamu pendek, kamu sekolah aja.' Dia selalu nangis ke orangtuanya krn dibilang begitu," tulis @nadiaemanuella.

Arahkan Junior jadi Atlet, Marcus Gideon Akui Tak Mau Jauh-jauh dari Bulutangkis saat Gantung Raket

Tak berhenti di situ, kariernya sempat diremehkan saat ia menapaki kancah nasional.

Mengawali debut karier bersama Agripina Prima Rahmanto, ia menjadi ganda putra yang cukup moncer di Pelatnas PBSI Cipayung 2011 silam.

Pasangan itu merebut dua gelar juara dan dua kali runner up di turnamen internasional.

Namun, saat itu Marcus Gideon membuat keputusan yang mengejutkan.

Ia memilih hengkang dari Pelatnas lantaran kecewa dengan PBSI.

Hal itu disebabkan karena ia dan tandemnya batal tampil di All England 2013 meski namanya telah tercatat sebagai pemain yang bakal dikirim PBSI.

Karena kekecewaan itu, Marcus Gideon pun meneruskan kariernya di ajang profesional.

Pasangan ganda putra nomor satu dunia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo akan ramaikan Jepang Open 2019 pada 23-28 Juli 2019.
(badmintonindonesia.org)

Jadi Pemilik Pertama Mobil Sport Mewah Toyota GR Supra, Segini Penghasilan Marcus Gideon Tahun Ini

Ia pun langsung berpasangan dengan atlet senior, Markis Kido.

Hasilnya, Marcus Gideon dan Markis Kido menyabet dua gelar di French Open 2013 dan ajang kandang sendiri, Indonesia Masters 2014.

Melihat potensi Marcus Gideon, PBSI kembali melirik dan memintanya bergabung pada awal 2015.

Marcus Gideon langsung diduetkan dengan Kevin Sanjaya yang saat itu memang belum memiliki pasangan.

Lantaran sama-sama berpostur kecil, tim pelatih pun mengaku sempat kebingungan untuk mengatur strategi ganda putra itu.

Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo saat bertanding pada babak perempat final Indonesia Open 2019, di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (19/7/2019).
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo saat bertanding pada babak perempat final Indonesia Open 2019, di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (19/7/2019). (Tribunnews/Herudin)

Perlu penyesuaian setidaknya dua tahun bagi Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya untuk mulai diperhitungkan dunia.

Dari dua tahun itu, mereka bahkan mampu bersaing di ajang All England meskipun masih menuai kekalahan.

Tetapi pada All England 2017, pasangan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya menjadi bukti keemasan mereka setelah merebut gelar juara.

Saat itu Marcus Gideon/Kevin Sanjaya masih berada di unggulan kelima pada All England 2017.

Momen Keakraban Marcus Gideon dan Takeshi Kamura, Sering Bertarung Sengit Tapi Penuh Tawa di Podium

Hingga kini, deretan prestasi itu tak henti-hentinya ditorehkan pasangan berjuluk The Minions ini.

Bahkan hingga saat ini keduanya telah bertengger sebagai ranking satu dunia lebih dari 117 pekan mengalahkan Raja Super Seriers, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong.

Prestasi yang ditorehkan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya terakhir adalah menjadi runner up All England 2020.

Rivalitas kuat melawan pasangan Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe belum berhasil dijebol oleh The Minions.

Namun di sisi lain, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya telah lolos kualifikasi Olympic 2020.

Pada ajang olahraga akbar itu, The Minions dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan akan menjadi wakil ganda putra terkuat dari Indonesia.

Artikel ini diolah dari berbagai sumber: Wartakotalive.com, BolaSport.com, dan TribunStyle.com.

(TribunPalu.com/Isti Prasetya)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved