Sembuh dari Covid-19, Presiden Brazil Jair Bolsonaro: ''Apa yang Kalian Takutkan?' Hadapi Saja''

"Semua orang di sini pada akhirnya juga akan tertular. Apa yang kalian takutkan? Hadapi saja," kata Presiden Brazil Jair Bolsonaro.

Instagram/jairmessiasbolsonaro
Presiden Brazil, Jair Bolsonaro. 

TRIBUNPALU.COM - Presiden Brazil, Jair Bolsonaro, baru saja sembuh dari penyakit Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona jenis baru bernama ilmiah SARS-CoV-2.

Pada Jumat (31/7/2020) waktu setempat, Jair Bolsonaro mengatakan, hampir semua orang kemungkinan akan terinfeksi virus corona.

Bahkan, ia menyebut warga Brazil harus 'menghadapinya' dan mengatakan tak ada yang perlu ditakutkan, dikutip dari Channel News Asia.

Dari pernyataannya, pemimpin sayap kanan tersebut tampak meremehkan pandemi virus corona Covid-19.

Padahal menurut data dari Worldometers.info, per Jumat malam, ada 2.613.789 kasus terkonfirmasi di Brazil.

Sementara, angka kematian akibat Covid-19 menyentuh 91.377 kasus.

Serta ada 1.824.095 yang pasien telah dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Angka kasus terkonfirmasi dan kasus kematian akibat Covid-19 di Brazil juga tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat.

Presiden Brazil, Jair Bolsonaro.
Presiden Brazil, Jair Bolsonaro. (Instagram/jairmessiasbolsonaro)

Meski Positif Covid-19, Presiden Brazil Tetap Promosikan Hidroksiklorokuin dan Anggap Remeh Corona

Presiden Brasil Buka Masker dan Tak Patuhi Social Distancing, Sejumlah Wartawan Harus Dikarantina

Ibu Negara Brasil, Michelle Bolsonaro Dinyatakan Positif Virus Corona

Jair Bolsonaro baru saja keluar dari masa karantina selama tiga minggu karena terinfeksi Covid-19.

Ia pun menunjuk kasus dirinya sendiri sebagai contoh saat mengeluarkan tanggapannya mengenai penyakit yang wabahnya telah ditetapkan sebagai pandemi global tersebut.

"Saya masuk kelompok risiko tinggi (tertular Covid-19, red)," kata presiden berusia 65 tahun tersebut.

Pernyataan ini disampaikan di hadapan para jurnalis saat Jair Bolsonaro mengunjungi negara bagian di selatan Brazil, Rio Grande do Sul.

Jair Bolsonaro melanjutkan, "Saya sudah tahu suatu hari saya akan tertular, seiring saya berpikir, sayangnya, semua orang di sini pada akhirnya juga akan tertular. Apa yang kalian takutkan? Hadapi saja."

"Saya ikut berduka atas banyaknya kasus kematian. Namun, ada orang yang meninggal dunia setiap harinya, karena berbagai penyebab. Itulah hidup," kata suami Michelle Bolsonaro tersebut.

Presiden Jair Bolsonaro telah mendapat berbagai kritikan karena caranya menangani pandemi Covid-19 di Brazil.

Sebelumnya, pria kelahiran Sao Paulo, 21 Maret 1955 tersebut menganggap virus corona Covid-19 mirip seperti flu.

Lalu, dia juga menolak kebijakan 'tetap tinggal di rumah' untuk menekan angka penularan virus corona.

Jair Bolsonaro juga kerapkali melanggar aturan pembatasan sosial atau social distancing.

Saat mengunjungi jalanan di Brasilia, Jair Bolsonaro justru mengajak jabat tangan dan berpelukan dengan para pendukung yang ia temui.

Presiden Jair Bolsonaro dinyatakan positif terinfeksi virus corona Covid-19 pada 7 Juli 2020 lalu.

Saat itu, ia hanya mengalami gejala ringan berupa demam.

Kemudian, Jair Bolsonaro menjalani isolasi mandiri di istana kepresidenan selama tiga minggu.

Fakta Penangkapan Djoko Tjandra di Malaysia: Serah Terima Dilakukan di Dalam Pesawat

Sosok Gilang Bungkus Jadi Viral di Media Sosial, Yuk Kenali Apa Itu Fetish

Kata Psikolog Forensik Soal Kasus Fetish Jarik Gilang Bungkus: Kemungkinan Ada Penyimpangan Lain

Ahok Minta Proses Hukum terhadap Tersangka Pencemaran Nama Baiknya Tetap Dilanjutkan

Pada penampilan perdananya di hadapan publik setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19, Kamis (30/7/2020) lalu, Jair Bolsonaro menemui para pendukungnya di negara bagian Piaui.

Dalam kesempatan itu, Jair Bolsonaro justru melepas masker dari wajahnya.

Pada hari yang sama, kantor kepresidenan Brazil mengumumkan, istri Jair Bolsonaro, Michelle Bolsonaro, dinyatakan positif Covid-19.

Presiden Jair Bolsonaro setelahnya mengungkapkan, dirinya kembali merasa tidak enak badan.

Ia pun meminum antibiotik untuk infeksi yang ia sebut dengan istilah 'paru-paru bulukan' akibat kurangnya aktivitas selama masa karantina.

Menurut Jair Bolsonaro, kebijakan 'tetap tinggal di rumah' akan merusak perekonomian negara.

Dia juga terus-menerus mempromosikan obat anti-malaria hidroksiklorokuin untuk mengobati Covid-19.

Bahkan saat terinfeksi Covid-19, Jair Bolsonaro tetap meminum obat tersebut padahal sudah ada banyak studi yang menunjukkan hidroksiklorokuin justru meningkatkan risiko gangguan ritme detak jantung pasien virus corona.

(TribunPalu.com/Rizki A.)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved