Sulteng Terkini

Usai Bantu Orangtua di Kebun, 2 Bocah di Parigi Moutong Hilang di Hutan, Tim SAR: Ada Jejak Kaki

Dua bocah kakak beradik di Parigi Moutong dilaporkan hilang sejak sepekan yang lalu. Tim SAR aku temukan jejak kaki anak-anak.

Editor: Imam Saputro
PEXELS.COM/eberhard grossgastei
Ilustrasi hutan - Dua bocah kakak beradik di Parigi Moutong dilaporkan hilang sejak sepekan yang lalu. Tim SAR aku temukan jejak kaki anak-anak. 

TRIBUNPALU.COM - Dilaporkan sejak sepekan yang lalu, keberadaan dua anak perempuan di Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, yang diduga hilang di hutan masih belum menemukan titik terang.

Dua bocah kakak beradik bernama Tiara (10) dan Undo (6) hilang sejak Selasa (28/7/2020) lalu di hutan sekitar Desa Bugis Utara Kecamatan Mepanga.

Sebelum dinyatakan hilang, Tiara dan Undo saat itu sedang menemani orangtuanya berkebun di dalam hutan.

Mereka sempat menggarap kebun bersama hingga akhirnya sekitar pukul 10.00 Wita, orangtua korban berpamitan kepada Tiara dan Undo.

Orangtua mereka pun untuk turun gunung sebentar karena akan mengambil bantuan langsung tunai (BLT).

Namun, sebelum orangtua mereka pergi, Tiara dan Undo meminta izin untuk pergi ke kebun sebelah untuk mengambil sagu.

Ilustrasi hutan
Ilustrasi hutan (PEXELS.COM/eberhard grossgastei)

Kronologi Tewasnya Pendaki di Gunung Lawu, Antar Teman Buang Air Kecil, Lalu Menghilang

Hal tersebut diutarakan oleh juru bicara Kantor SAR Palu, Fatmawati saat diwawancarai oleh Kompas.com.

"Dari keterangan orangtuanya, saat berpamitan untuk ambil BLT, kedua anak itu minta izin ke kebun sebelah untuk mengambil sagu," terang Fatmawati, Senin (3/8/2020).

Namun, saat orangtua mereka pulang dari mengambil BLT, dua anak perempuan itu belum pulang ke rumah.

Kemudian orangtua mereka bermaksud menjemput dan kembali ke hutan, rupanya Tiara dan Undo tidak ada di tempat.

Hingga akhirnya orangtua korban memberitahukan kepada warga dan melaporkannya ke tim SAR setempat.

Dibantu potensi SAR dan warga setempat, petugas Pos SAR Kabupaten Parimo melakukan pencarian di dalam hutan.

Namun hingga sepekan kemudian, dua bocah malang tersebut belum berhasil ditemukan.

Tim SAR gabungan saat melakukan pencarian terhadap petani yang hilang di Desa Asaan, Banggai, Sabtu (11/1/2020).
Ilustrasi pencarian tim SAR (DOK BASARNAS PALU)

Kisah Anak Hilang di Tasikmalaya, Ayah Cari ke Bandung Sambil Jualan Bakso, Bertemu Berkat Facebook

Saat melakukan proses pencarian, petugas gabungan mengalami kendala yang cukup menyulitkan pencarian korban.

Namun, disebutkan Fatmawati bahwa tim SAR sempat melihat jejak kaki anak-anak di dalam hutan tersebut.

Tetapi karena turun hujan dan kabut yang tebal, proses pencarian hari itu pun dihentikan.

"Hari pertama proses pencarian tim SAR gabungan sempat melihat tanda jejak kaki anak-anak. Namun proses pencarian harus dihentikan karena hujan dan kabut dan juga sudah mau masuk malam hari," jelas Fatmawati.

Hingga saat ini belum ada keterangan lanjutan yang dilaporkan tentang keberadaan dua bocah tersebut.

Tim SAR Berhasil Temukan Warga yang Hilang Tersesat di Gunung Taopa Utara, Parigi Moutong

Seorang warga yang dikabarkan hilang tersesat di Gunung Desa Taopa Utara, Kecamatan Taopa, Kabupaten Parigi Moutong, ditemukan tim SAR gabungan, Kamis (19/12/2019) sore.

Korban tersebut bernama Abunyo (60), yang dikabarkan hilang bersama warga lainnya Ase (40).

"Korban ditemukan oleh masyarakat yang sedang melakukan pencarian," kata Kepala Basarnas Palu, Basrano, Jumat (20/12/2019) siang.

Saat ditemukan, kata Basrano, posisi Abunyo berada di pinggir sungai.

Proses evakuasi korban yang hilang di Desa Mulyoharjo, Kecamatan Moilong, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah, Senin (17/2/2020).
Ilustrasi (DOK BASARNAS PALU)

Di mana, kebetulan saat itu tim yang melakukan pencarian juga mengarah ke sungai dan korban ditemukan.

Saat ditemukan korban dalam kondisi lemas dan langsung diberikan makanan oleh tim.

Setelah makan dan merasa baikan korban ikut melakukan pencarian terhadap Ase.

"Dikarenakan Abunyo tidak mau pulang sebelum Ase," tambah Basrano.

Lanjut Basrano, Jumat (20/12/2019) pagi, tim SAR gabungan kembali melakukan pencarian terhadap Ase.

Ase berhasil ditemukan, saat berada di pinggir sungai dengan jarak 1 kilometer dari penemuan Abunyo.

Korban kemudian dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit dikarenakan kondisi korban lemas.

Tim SAR Gabungan melakukan pencarian korban yang hilang saat susur sungai di Sungai Sempor, Sleman, Yogyakarta, Jumat (21/2/2020)
Ilustrasi (KOMPAS.com/WIJAYA KUSUMA)

Sebelumnya, kedua korban dikabarkan hilang tersesat di Gunung Desa Taopa Utara, Rabu (11/12/2019).

Informasi tersebut diterima Kantor Pencarian dan Pertolongan Nasional alias Basarnas, Kamis (19/12/2019).

Berdasarkan informasi, pada tanggal 8 Desember 2019 Abunyo dan kelompoknya berangkat menuju tambang emas di Sungai Bengkel di wilayah Taopa.

Namun Abunyo terpisah dan tersesat dari kelompoknya.

Kemudian pada tanggal 16 Desember 2019 Kepala Desa Taopa Utara membentuk kelompok untuk mencari Abunyo.

Namun salah satu dari kelompok tim pencari tersebut yang bernama Ase terpisah dan tersesat dari kelompoknya.

(TribunPalu.com/Isti Prasetya, Muhakir Tamrin)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved