Pasca Ledakan di Beirut, Ini Instruksi Presiden Lebanon untuk Semua Angkatan Bersenjata di Negerinya

Pasca ledakan terjadi, Presiden Aoun memberi instruksi pada semua angkatan bersenjata di negerinya untuk bekerja dan mengatasi dampak yang terjadi.

ANWAR AMRO / AFP
Potret bangunan rusak akibat ledakan pada Selasa petang di Beirut, Lebanon, Rabu (5/8/2020) 

Instruksi presiden dan perdana menteri

 

Pasca ledakan terjadi, Aoun memberi instruksi pada semua angkatan bersenjata di negerinya untuk bekerja dan mengatasi dampak yang terjadi.

Mereka diterjunkan untuk berpatroli di distrik-distrik yang terkena dampak ledakan ini, baik di wilayah Beirut, maupun di wilayah pinggirannya untuk mengendalikan kondisi keamanan.

Selanjutnya, ia juga meminta Kementerian Kesehatan untuk fokus pada korban yang mengalam luka agar segera diberi pertolongan pertama.

Sementara bagi masyarakat yang rumahnya mengalami kehancuran dan harta bendanya ikut habis, maka Aoun menginstruksikan agar mereka disediakan tempat tinggal sementara.

Presiden pun menyerukan untuk diadakan sidang luar biasa Dewan Menteri pada siang hari ini, Rabu (5/8/2020) di Istana Baabda guna membahas rekomendasi Dewan Pertahanan Tertinggi dan menindaklanjuti dampak dari bencana yang terjadi di Beirut.

Lalu melihat besarnya dampak ledakan yang terjadi, Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab menekankan pentingnya pemberlakuan keadaan darurat di Beirut selama dua pekan ke depan.

"Saya tidak akan puas sampai kita menemukan orang yang bertanggung jawab (atas ledakan ini) dan menjatuhkan hukuman yang paling berat kepadanya, karena tidak dapat diterima bahwa amonium nitrat yang diperkirakan seberat 2.750 ton telah ada di gudang selama 6 tahun tanpa ada langkah-langkah pencegahan sehingga membahayakan keselamatan warga," ujar Hassan.

Pertemuan Dewan Pertahanan Tertinggi

Presiden mengundang Dewan Pertahanan Tertinggi untuk bertemu di Istana Baabda untuk mengatasi dampak bencana dan melakukan koordinasi untuk menangani dampak yang terjadi.

Pertemuan ini dimulai dengan mengheningkan cipta selama satu menit sebagai bentuk berkabung.

Selanjutnya mereka yang hadir mendoakan para korban tewas dan berharap bagi mereka yang terluka bisa segera pulih.

Perdana Menteri Hassan menyerukan untuk segera dibentuk komite investigasi yang akan merilis hasil temuannya dalam 48 jam ke depan dan menentukan siapa yang harus bertanggung jawab atas ledakan besar yang telah terjadi.

Sebelumnya, telah ada laporan yang mengindikasikan adanya bahan mudah terbakar dan meledak di sekitar lokasi kejadian.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved