Bulutangkis
Media Asing Ulas Kegagahan Bulutangkis Indonesia, Marcus Gideon: Semua Orang Berharap Kami Menang
Jelang Olympic Tokyo 2020, media asing The New York Times ulas kegagahan bulutangkis Indonesia berjudul 'When you say badminton, you say Indonesia'.
Christian Hadinata saat itu memenangkan sektor ganda putra, tetapi kemenangan tersebut tidak dihiasi medali atau lagu kebangsaan.

• Hendra Setiawan Ungkap Kenangan Pahit selama Berkarier, Akui Penyesalan saat Gagal di Olympic 2016
Lalu, saat bulutangkis diperkenalkan dua dekade kemudian sebagai olahraga resmi di Olympic Barcelona 1992, Indonesia meraih lima medali.
Pemain-pemain berpengaruh dalam budaya medali Olympic, diulas secara menarik dalam artikel itu.
Susi Susanti menjadi pemain pertama yang merebut emas bagi Indonesia di tunggal putri.
Tak hanya itu, Liliyana Natsir, peraih medali emas ganda campuran di Olympic Rio 2016 pun ikut dibahas dalam artikel tersebut.

Selain gengsi di kancah Olympic, pemain bintang seperti Rudy Hartono menyebut jika ajang beregu internasional juga turut mempopulerkan bulutangkis Indonesia.
Yakni saat pertama kali Indonesia memenangkan Thomas Cup pada tahun 1958.
• Kerap Kalahkan The Daddies, Marcus Gideon Kagumi Hendra Setiawan: Sudah jadi Legend di Badminton
Meski demikian, tingkat kesuksesan dari generasi sebelumnya justru menjadi tekanan yang sangat besar bagi setiap generasi pebulutangkis Indonesia secara turun-temurun.
Saat ini misalnya, saat Olympic 2020 harus diundur satu tahun lamanya, timnas Indonesia harus memikul beban baru di bahu mereka.
Bulutangkis Indonesia di era sekarang ini menjadi ancaman yang kuat bagi negara lain.
Bagaimana tidak?
Indonesia mendominasi kuat di sektor tunggal putra, ganda putra, dan ganda campuran.

• Jadwal Laga Thomas Uber Cup 2020, Indonesia: Tim Putra Berpeluang Besar, Tim Putri di Grup Neraka
Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, ditambah kekuatan dari Shesar Hiren Rhustavito cukup menjadi ancaman bagi negara lain.
Kecemerlangan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti di era ini juga memperkuat posisi Indonesia.
Ditambah dengan kekuatan penuh ganda putra Indonesia yang memiliki tiga pasang yang betah berada di posisi delapan besar dunia.