Cerita Selebriti
Ayahnya Tak Dampingi saat Pemberkatan Nikah, Shandy Aulia: Tak Akan Mengurangi Cinta Saya Kepadanya
Pemeran tokoh Tita dalam film "Eiffel, I'm in Love" ini menegaskan, keputusan ayahnya tidak akan pernah mengurangi cintanya kepada sang ayah.
Diketahui, ayah Shandy Aulia, Kemas Yusuf Effendy, beragama Islam.
Oleh karenanya, sang ayah tidak mendampingi Shandy Aulia dalam prosesi pemberkatan pernikahan di gereja.
Saat pernikahan Shandy dan David, Kemas Yusuf Effendy hanya hadir di acara resepsi.
Meski begitu, Shandy Aulia tetap menghormati keputusan sang ayah.
Pemeran tokoh Tita dalam film "Eiffel, I'm in Love" ini menegaskan, keputusan ayahnya tidak akan pernah mengurangi cintanya kepada sang ayah.
Shandy Aulia pun bersikap bijak dalam menghadapi perbedaan di dalam keluarganya.
Bagi Shandy, perkara iman dan keyakinan adalah hal yang bersifat mutlak personal, serta tidak perlu diperdebatkan.
Di akhir caption atau keterangannya, Shandy Aulia pun mengucapkan syukur atas keluarga yang ia miliki meski berbeda agama.
Berikut caption lengkap Shandy Aulia:
12 December 2011 Pernikahan.
5 June 2019 pertama kali kami mengetahui Claire sudah ada dalam perutku.
12 February 2020 Claire lahir ke dunia.
9 August 2020 kami serahkan kehidupan Claire pada Tuhan lewat Baptisan.
Dan terima kasih untuk pa ani @vicky_lumentut dan ma ani @julyeta_runtuwene telah mendampingi saya dalam pemberkatan pernikahan saya pada tahun 2011.
Beliau sebagai orangtua Baptis saya. Sungguh saya bersyukur Tuhan sudah mengatur sedemikian rupa dan menyiapkan semuanya hingga masa depan saya akan menikah dan menyiapkan wali pengganti ayah saya saat menikah, semua itu sudah Tuhan siapkan sedari saya kecil jauh sebelum saya mengerti akan apa yang terjadi di masa depan saya nantinya...Tuhan Yesus amat baik.
.
.
Mengapa bukan ayah kandung saya yang mendampingi?
Karena beliau seorang muslim dan saya menghargai keputusan ayah saya untuk tidak bisa mendampingi saya dalam pemberkatan gereja, beliau hadir saat resepsi pernikahan saja. Keputusan ayah saya tidak mengurangi cinta saya pada ayah kandung saya. Bagi saya iman adalah hal yang sifatnya mutlak pribadi dan tidak perlu di argumentasikan. cukup memiliki hati terbuka dan berbesar hati, bahwa saya hidup dan di besarkan dengan perbedaan iman yang berbeda sedari saya kecil dan semua itu indah.
kita tidak bisa memilih untuk di lahirkan di keluarga yang seperti apa, semua Tuhan yang tentukan tapi kita bisa memilih untuk fokus pada tujuan hidup kita sendiri dan saya tetap mengucap syukur dengan keluarga yang saya miliki saat ini walau berbeda iman saya tetap memiliki keluarga yang saya kasihi.
(TribunPalu.com/Rizki A.)