Pesan Najwa Shihab pada Perayaan HUT ke-75 RI: Merdeka Bukan Alat Propaganda
Pada momen perayaan hari kemerdekaan ini, Najwa Shihab memberikan pandangannya tentang HUT RI ke-75.
Bung Hatta pernah berbicara, hanya ada satu negara yang menjadi negaraku. Negara itu tumbuh karena satu perbuatan, dan itu perbuatanku.
Selamat Hari Kemerdekaan, teman-teman. Selamat merayakan ke-Indonesia-an kita, dengan cinta dan kerja yang tak lekang oleh usia," tulis Najwa Shihab.
• Kisah Driver Ojol Akui Tak Takut Covid-19 pada Najwa Shihab: Lebih Takut Tak Bisa Cukupi Kebutuhan
Najwa Shihab Menceritakan Sosok sang Kakek, Abdurrahman Shihab
Pada momen HUT ke-75 RI, Najwa Shihab mengenang sosok sang kakek Abdurrahman Shihab.
Lewat akun Instagramnya, Najwa Shihab tampak memposting potret sang kakek saat tengah bersama Ir Soekarno.
Najwa Shihab lantas mencertiakan bagaimana sosok sang kakek.
Menurut Najwa Shihab selama hidupnya sang kakek selalu melakukan hal baik yang bisa diperbuat.
Seperti belajar ilmu tafsir hingga menjadi profesor dan mengajar hingga mampu menjadi seorang rektor.
Tak hanya itu, Najwa Shihab juga mengungkap kerendahan hati sang kakek.
• Kampanyekan Wisuda LDR, Najwa Shihab Minta Nicholas Saputra Unggah Potret Wisuda, Akankah Terwujud?
Berikut unggahan lengkap Najwa Shihab.
"Lahir pada 1915 di Makassar, Abdurrahman lakukan segala hal baik yang bisa diperbuat: belajar ilmu tafsir hingga jadi profesor, mengajar hingga jadi rektor, mendidik hingga lahirkan Universitas Muslim Indonesia.
Sebagai politikus Masyumi (ia anggota Dewan Konstituante), ia perjuangkan aspirasi ideologis & politik lewat demokrasi. Baginya, Indonesia ialah rumah yang dibangun dengan konsensus dan hanya dengan jalan itu indonesia bisa tumbuh jadi taman yang merawat segala bunga dengan warna beraneka.
Sebagai peranakan Arab-Hadramaut, ia enggan memakai gelar kebangsawanan keluarga. Dengan sadar dipilihnya peci hitam – membuatnya sebarisan dengan Sukarno yang menjadikan peci hitam sebagai simbol identitas kaum nasionalis.
Seperti John Lie (peranakan Tionghoa) atau Ernest Douwest Dekker (peranakan Belanda), ia bagian dari mereka yang memilih Indonesia sebagai muara kesetiaan kebangsaannya ketimbang tanah leluhurnya. Leluhur selamanya dimuliakan, namun tanah yang dipijak hari ini sama berharganya.
Abdurrahman, lengkapnya Abdurrahman Shihab, adalah kakek saya.
Jadi, siapa pahlawanmu hari ini?" tulis Najwa Shihab.
(TribunPalu.com/Lita Andari Susanti)