Peringatan dari Dokter di AS: Ada Efek Jangka Panjang Covid-19, Berdampak pada Otak hingga Jantung

Pasien usia 30-an yang selamat dari Covid-19 melaporkan gejala yang masih terasa dalam waktu yang cukup lama.

Prakash SINGH / AFP
ILUSTRASI -- Seorang staf medis memindahkan seorang pasien dari ambulans ke bangsal darurat rumah sakit Max di Patparganj selama lockdwon, di New Delhi pada 27 April 2020. 

Untungnya, para ilmuwan dan dokter telah belajar tentang cara merawat pasien dengan penyakit tersebut.

Misalnya, mengenai pentingnya memulai pengobatan sejak dini untuk mencegah risiko kerusakan organ.

Namun, risiko efek jangka panjang sangat penting dipelajari untuk mencegah penyebaran penyakit.

"Ini adalah penyakit yang dapat membuat orang menjadi cacat selama bertahun-tahun yang akan datang, atau seumur hidup," ucap Shimony.

"Dampaknya ada pada keluarga, psikologis, finansial, termasuk negara. Jadi, kita harus membangun pencegahan. Kita harus mendengarkan para ahli. Kenakan topeng dan jarak sosial," jelasnya.

Seberapa Dekat Kita dengan Vaksin Virus Corona? Inilah Kemajuannya

Para peneliti di seluruh dunia berlomba untuk mengembangkan vaksin Covid-19.

Lebih dari 170 calon vaksin kini dilacak oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Biasanya, vaksin membutuhkan pengujian bertahun-tahun.

Diperlukan pula waktu tambahan untuk memproduksi vaksin dalam skala besar.

Namun, para ilmuwan berharap dapat mengembangkan vaksin virus Corona dalam 12 hingga 18 bulan.

Vaksin berfungsi melindungi dan menstimulasi sistem kekebalan untuk mengembangkan antibodi.

Mereka harus mengikuti standar keamanan yang lebih tinggi daripada obat lain.

Sebab, nantinya vaksin akan diberikan kepada jutaan orang sehat.

Bagaimana vaksin duji?

Seorang staf menampilkan sampel vaksin Covid-19 yang tidak aktif di pabrik produksi vaksin China National Pharmaceutical Group Co., Ltd. (Sinopharm) di Beijing, ibukota China, 10 April 2020.
Seorang staf menampilkan sampel vaksin Covid-19 yang tidak aktif di pabrik produksi vaksin China National Pharmaceutical Group Co., Ltd. (Sinopharm) di Beijing, ibukota China, 10 April 2020. (Zhang Yuwei / XINHUA / Xinhua via AFP)
Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved