Pemuda Ditangkap karena Posting Celoteh Gus Dur, Pandji Pragiwaksono: Apa Polisinya Kurang Nongkrong
Pandji Pragiwaksono menuturkan curahan hatinya kepada Najwa Shihab di acara Mata Najwa dilansir TribunJakarta pada Kamis (20/8/2020).
TRIBUNPALU.COM - Humor bisa menjadi sarana ampuh untuk mengkritik kekuasaaan.
Meski demikian, situasi saat ini bagi Pandji Pragiwaksono membuat hal tersebut sulit dilakukan.
Adanya hal tersebut membuat Pandji Pragiwaksono menuturkan curahan hatinya kepada Najwa Shihab di acara Mata Najwa dilansir TribunJakarta pada Kamis (20/8/2020).
TONTON JUGA:
"Komedian masih merasa merdeka untuk mengkritik lewat humor tidak?" ujar Najwa Shihab.
Pertanyaan itu sontak membuat Pandji tampak gelagapan untuk menjawab.
FOLLOW JUGA:
"Pertanyaannya mengejutkan sekali," ujar Pandji Pragiwaksono.
Lebih lanjut, Pandji menilai situasi saat ini rumit karena orang merasa bisa menyuarakan apa yang diyakinkannya benar, namun hal ini bisa membuat munculnya banyak fiksi diantara masyarakat.
Mendengar hal itu, Najwa lantas mencecar pendapat Pandji mengenai kasus seorang pria posting lelucon Gus Dur di media sosial.
"Dia saat itu berurusan dengan polisi walaupun akhirnya selesai. Tetapi itu gejala apa ya? ketika orang memposting humor malah dipermasalahkan, kita perlu waspada?" tanya Najwa Shihab.
• Catat! Ini Jadwal Pencairan Dana Hibah Senilai Rp 2,4 Juta untuk Usaha Mikro
• Akibat Merebut dan Cium Jenazah Pasien Covid-19, AS Kini Ditetapkan Sebagai Tersangka

Menurut Pandji, hal itu terjadi karena pendukung para pejabat tertentu tak diterima dengan pejabatnya yang dikritik.
"Kasus itu mencemaskan kami karena orang ini bukan jokenya beliau, dia ini mengutip jokes lama. Kesimpulannya dua yaitu orang ini kurang beruntung dan polisinya kurang nongkrong. Semua orang biasanya sudah mendengar jokes ini," papar Pandji Pragiwaksono.
"Tetapi saya percaya mengkritik lewat humor itu lebih efektif. Kalau menurut kalian, kenapa seseorang tak harus gampang tersinggung jika dikritik lewat humor?" cecar Najwa Shihab.
"Karena dia niat untuk membuat orang tertawa. Biasaya kita mengkritik tanpa humor itu orang menangkapnya sebagai serangan, tetapi jika memakai humor maka niatnya untuk tertawa."
"Makanya banyak yang bilang komedi itu sarana menyampaikan keresahan tanpa harus membuat sakit hati," ujar Pandji Pragiwaksono.
Meski demikian, dalam situasi saat ini hal itu tak lagi berlaku lantaran banyaknya orang tersinggung meski dibawa melalui humor.
FOLLOW JUGA:
"Yang sering terjadi di Indonesia itu orang biasanya tersinggung untuk orang lain. Ini sepertinya juga terjadi dengan Pak Jokowi, beliau mungkin santai tetapi pendukungnya itu," aku Pandji.
Pandji menyatakan, saat ini komedian sangat berhati-hati mengkritik Presiden Jokowi, bukan karena orangnya tetapi pendukungnya.
Dengan berbagai situasi sulit saat ini, Pandji menceritakan banyak komedian yang mengcek dan menghapus videonya di masa lampau yang memuat kritik karena takut jadi masalah.
Pandji menilai, video tersebut di saat dibuat sebenarnya tak masalah tetapi saat ini ketika dilihat kembali dinilai beresiko sehingga memilih dihapus.
"Jangan minta pelawak berhenti menyinggung karena kami tak tahu apa yang membuat kalian tersinggung itu apa. Argumen kami tak boleh menyinggung itu aneh sekali buat kami."
"Kita bukan menyinggung tetapi ingin menghibur. Kedua, bagaimana kita tahu jika anda tersinggung," tegas Pandji Pragiwaksono. (*)
ini videonya: