Mumtaz Rais Nazar Berenang dari Jakarta ke NTT, Ernest Beri Sindiran: Gak Belajar dari Bapak Ya?
Komika Ernest Prakasa menyoroti nazar yang diucapkan Ketua DPP PAN Mumtaz Rais.
TRIBUNPALU.COM - Komika Ernest Prakasa menyoroti nazar yang diucapkan Ketua DPP PAN Mumtaz Rais.
Diketahui sebelumnya Mumtaz Rais bernazar, apabila PAN Reformasi berhasil dibentuk dan diisi seperempat dari anggota dewan, ia akan berenang dari Pantai Kapuk, Jakarta Utara sampai Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Hal ini disampaikan lantaran Mumtaz Rais menilai partai baru Amien Rais dengan nama PAN Reformasi tidak akan terwujud.
"Kalau memang PAN Halusinasi (PAN Reformasi) sampai beneran terbentuk dan diisi seperempat saja dari anggota dewan kita yang berjumlah sekitar 1500-an, maka saya sebagai Ketua POK DPP penjaga tangguh benteng PAN ini akan berenang dari pantai Kapuk sampai Labuan Bajo, sebagai bentuk give away, persembahan dari saya," kata Mumtaz saat dihubungi, Senin (31/8/2020) malam.
• Amien Rais Khawatir Gedung Kejagung Sengaja Dibakar Orang Dalam, Apa Respon Jaksa Agung?
• Dicoret dari PAN, Amien Rais Disebut Bakal Buat Partai Tandingan di Bulan Desember
Tak hanya itu, Mumtaz mengatakan, apabila Menteri Hukum dan HAM menerbitkan Surat Keputusan (SK) partai tersebut, maka ia akan berenang kembali dari Labuan Bajo ke Pantai Kapuk.
"Dan tidak cukup sampai di situ. Jika sampai Menkumham memberikan SK untuk PAN Halusinasi ini, maka saya akan beri give away lagi. Berenang dari Labuan Bajo sampai Kapuk. Bolak-balik. Kita tunggu sampai Desember," ujar dia.
Ucapan Mumtaz Rais ini rupanya menuai perhatian dari Ernest Prakasa.
Ernest Prakasa menilai bahwa Mumtaz Rais tidak belajar dari pengalaman sang ayah, Amien Rais.
Hal ini diungkapkan Ernest Prakasa lewat cuitan di akun Twitternya.
"Ga belajar dari bapaknya yak?" tulis Ernest Prakasa.
• Sindir Lutfi Agizal, Ernest Prakasa: Dia Kalau Nonton Youtube Uus Bisa Setruk Gue Rasa
Pendiri Partai Amanat Nasional ( PAN) Amien Rais dikabarkan bakal mendeklarasikan partai baru besutannya pada Desember mendatang.
Pendirian partai baru ini dilakukan menyusul sebelumnya Amien mengklaim bahwa dirinya telah dikeluarkan dari partainya.
Loyalis Amien yang juga mantan Ketua DPP PAN, Agung Mozin, membenarkan rencana deklarasi partai baru tersebut.
Menurut dia, pendirian partai baru ini dilakukan karena Amien sudah tidak sejalan dengan Ketua Umum DPP PAN saat ini, Zulkifli Hasan.
• Amien Rais Disebut Tolak Kembali ke PAN dan Bikin Partai Baru, Akan Launching Desember 2020
Tak hanya itu, Agung menambahkan, partai baru yang hendak dibentuk juga merupakan jawaban atas kekecewaan publik terhadap partai yang ada saat ini. Pasalnya, partai yang ada dinilai tak lagi menyuarakan kepentingan rakyat.
Menurut dia, para politisi loyalis Amien, baik di tingkat pusat maupun daerah, terus melakukan konsolidasi untuk memperkuat rencana pembentukan partai baru ini.
Namun, Agung menambahkan, nantinya Amien tidak akan menduduki posisi pimpinan partai. Posisi itu akan diberikan kepada generasi yang lebih muda.
"Yang muda banyak, salah satunya ada saya, ada Chandra Tirta Wijaya, Putra Jasa Husein, dan lainnya," ucap Agung.
Sebelumnya diberitakan, Amien Rais mengaku telah dikeluarkan dari keanggotaan partai.
Amien mengatakan, salah satu penyebab ia dicoret dari partai berlogo matahari putih itu karena perbedaan prinsip dan sikap politik.
"Saya sudah tidak di PAN sama sekali, saya sudah dikeluarkan oleh anak buah saya karena berbeda prinsip," ujar Amien Rais dalam acara diskusi virtual bertajuk "Bahaya Komunisme di Dunia Islam", Kamis (23/7/2020), dilansir dari Kompas TV.
Amien menjelaskan, PAN di bawah kepemimpinan Ketua Umum Zulkifli Hasan berencana bergabung dengan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Namun, ia menilai langkah itu keliru.
Kemudian, Amien meminta kader PAN untuk mempertimbangkan terkait rencana tersebut.
"Saya katakan adik-adikku, para kader-kaderku yang cerdas dan pandai-pandai, berhitunglah dengan rasional, di atas itu juga berhitung dengan keimanan," ujarnya.
"Kalau Anda tetap ingin dukung rezim ini, itu jelas sesuatu langkah yang keliru bin salah. Jadi tidak ada rasionya, tidak ada rasionalisasinya," sambungnya.
Lebih lanjut, Amien menolak jika PAN bergabung dengan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf meski diberi jabatan dalam Kabinet Indonesia Maju.
"Saya tidak setuju bergabung dengan rezim yang sudah tidak ketulungan, sementara mereka yakin bergabung rezim Jokowi, akan dapat logistik, akan dapat segala macam," pungkasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang sebelumnya di Tribunnews.com dengan judul "Amien Rais Tolak Kembali ke PAN dan Bakal Launching Partai Baru Desember 2020"
(TribunPalu.com/Tribunnews.com)