PM Jepang Balas Pesan Hangat Jokowi, Shinzo Abe: Terima Kasih atas Persahabatan selama Saya Menjabat

Jokowi juga memuji hasil kepimpinan PM Shinzo Abe dalam hal bilateral yang terjalin erat antara Indonesia dan Jepang.

"Under his leadership, we witness stronger bilateral relations between Indonesia-Japan,
(Di bawah kepemimpinannya, kami menyaksikan hubungan bilateral yang lebih kuat antara Indonesia-Jepang)" sambungnya.

Di akhir cuitannya, Jokowi tak lupa mengucapkan terima kasih dan mendoakan untuk kesehatan PM Shinzo Abe.

"Thank you PM @AbeShinzo @JPN_PMO for your friendship. Wishing you good health always,
(Terima kasih PM @AbeShinzo @JPN_PMO untuk persahabatanmu. Semoga Anda selalu sehat)" tutup @jokowi.

Cuitan itu juga dilengkapi unggahan foto saat Jokowi dan PM Shinzo Abe berjabat tangan.

• PM Jepang Abe Shinzo Mengundurkan Diri, Ini Deretan Ucapan dari Para Pemimpin Dunia

Membaca pesan dari Jokowi, PM Shinzo Abe pun membalas melalui cuitan menggunakan bahasa Indonesia dan disusul aksara Jepang.

PM Shinzo Abe menuliskan ungkapan terima kasih kepada Jokowi.

"Perkenankan saya mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya atas pesan hangat yang telah Yang Mulia tulis," balas @AbeShinzo pada Selasa (1/9/2020) malam.

Selain untuk Presiden RI, PM Shinzo Abe juga berterima kasih kepada rakyat Indonesia yang telah mendukung jalinan persahabatan antara Jepang dan Indonesia selama ia menjabat.

"Ucapan terima kasih juga saya tujukan kepada Yang Mulia beserta segenap rakyat Indonesia atas persahabatan yang telah terjalin selama saya menjabat sebagai Perdana Menteri," lanjutnya.

Ditilik dari akun pribadi PM Shinzo Abe telah membalas pesan-pesan hangat dari berbagai pemimpin dunia, seperti Presiden As Donald Trump, PM India Narendra Modi, PM Australia Scott Morrison, Presiden Taiwan Tsi Ing-wen, Presiden Maladewa Ibrahim Muhammad Solih hingga PM Britania Raya Boris Johnson.

• Shinzo Abe, Perdana Menteri Terlama di Jepang Mengundurkan Diri karena Sakit

Dikutip dari Kompas.com, mundurnya PM Shinzo Abe ini memicu kebingungan tentang pemerintahan Jepang ke depan.

Sebab, itu artinya harus ada pemilihan di Partai Demokrat Liberal (LDP) untuk mencari pengganti sebagai presiden partai.

Tak hanya itu, pemungutan suara di parlemen akan dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19 untuk memilih perdana menteri yang baru.

Kabinet pemerintahan PM Shinzo Abe akan terus menjalankan tugas sampai perdana menteri baru terpilih tetapi tidak dapat menjalankan kebijakan baru tanpa perdana menteri.