Viral
Heboh Surat Nikah Soekarno-Inggit Dijual di Instagram, Hargai Capai Rp 25 Miliar
Viral postingan di media sosial yang memperlihatkan surat nikah dan surat cerai Soekarno dengan istri keduanya, Inggit Garnasih.
Bonnie Triyana, pemerhati sejarah merespons dengan menyinggung sosok Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk turun tangan.
• Najwa Shihab Sindir Menkes Jarang Muncul ke Publik, Luhut: Mungkin Dia Tak Suka Bicara
• Nafa Urbach Ungkap Masa Lalunya: Mulai dari Pengorbanan Jadi Artis hingga Perselingkuhan Zack Lee
• Tak Ingin Serial TV yang Dibintangi Shaheer Seikh Berakhir, Fans Berat Ancam akan Bunuh Diri
4 Fakta Surat Perjanjian Cerai Soekarno dan Inggit Garnasih
Salah satu istri dari Presiden Soekarno yang dianggap memiliki peran besar dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia adalah Inggit Garnasih.
Sayangnya, meski memiliki jasa besar, ibu Inggit tidak bisa menemani Soekarno hingga kemerdekaan Indonesia.
Hal ini disebabkan oleh perceraian keduanya pada tahun 1943.
Catatan perceraian keduanya termuat dalam sebuah artikel berjudul Berapakah Usia Ibu Inggit yang diterbitkan di majalah Intisari edisi Maret 1984.
Catatan tersebut berupa sebuah salinan lengkap surat perjanjian cerai antara Bung Karno dan Ibu Inggit.
• Tak Ingin Serial TV yang Dibintangi Shaheer Seikh Berakhir, Fans Berat Ancam akan Bunuh Diri
• Selamat! Zayn Malik dan Gigi Hadid Sambut Kelahiran Putri Pertama
• Kemenaker Sediakan Layanan Aduan Program Subsidi Gaji Melalui Laman http://bantuan.kemnaker.go.id
Berikut ini surat perjanjian tersebut:
Soerat Perdjandjian
Jang bertandatangan dibawah ini,
Ir. SOEKARNO, diam di Pegangsaan Timoer 56, Djakarta, dan seteroesnja diseboet fihak pertama;
INGGIT GARNASIH, dtim di Lengkong Besar, Bandoeng dan seteroesnja diseboet fihak kedoea;
telah mufakat dan menerima satoe sama lain, pada waktoe fihak pertama mendjatoehkan talak kepada fihak kedoea, bahwa;
1. Fihak pertama akan membelikan seboeah roemah dengan pekarangannja
serta isinja dikota Bandoeng oentoek fihak kedoea, menoeroet petoendjoek dan pertimbangan toean-toean drs. Mochammad Hatta, Ki Hadjar Dewantara dan Kijahi Hadji Mas Mansoer.