Peringatan Dua Tahun Gempa Bumi di Kota Palu, Adelia Pasha Unggah Video Ziarah ke Kuburan Massal
Dalam unggahan itu, Adelia Pasha mengenang kejadian gempa bumi, tsunami, dan likuefaksi yang terjadi di Sulawesi Tengah pada 28 September 2018 lalu.
Akan tetapi, tsunami benar-benar terjadi pada pukul 17.22 dengan ketinggian enam meter.
Bencana ini terjadi akibat adanya longsoran sedimen dasar laut di kedalaman 200-300 meter.

Sedimen dari sungai-sungai yang bermuara di Teluk Palu belum terkonsolidasi kuat sehingga runtuh dan longsor saat gempa, dan memicu terjadinya tsunami.
Sementara itu, di bagian luar dari Teluk Palu, tsunami disebabkan oleh gempa lokal.
Adapun titik tertinggi tsunami tercatat 11,3 meter, terjadi di Desa Tondo, Palu Timur, Kota Palu.
Sedangkan titik terendah tsunami tercatat 2,2 meter, terjadi di Desa Mapaga, Kabupaten Donggala.
Selain gempa dan tsunami, masyarakat juga dikejutkan dengan fenomena likuefaksi yang menerjang wilayah Petobo, Palu.
Saat itu, tanah di permukiman warga berubah menjadi lumpur layaknya cairan dan kehilangan kekuatannya.
Fenomena ini sendiri dapat terjadi jika terdapat material lepas berupa pasir dan lanau yang berada di bawah muka air tanah yang memungkinkan ruang pori antar butir terisi air.
• Wawancara Eksklusif dengan Akmal Taher, Ungkap Alasannya Mengundurkan Diri dari Satgas Covid-19
• BMKG Ingatkan Riset Soal Potensi Tsunami 20 Meter di Selatan Jawa Dilakukan untuk Dorong Mitigasi

Kemudian, tanah yang terlikuefaksi tidak dapat menahan berat apapun yang berada di atasnya, baik itu berupa lapisan batuan di atasnya maupun bangunan yang akhirnya mengakibatkan hilangnya daya dukung pada pondasi bangunan.
Akibatnya, wilayah seluas 180,6 hektar di Petobo dan 202,1 hektar di Jono Oge, Kabupaten Sigi mengalami kehancuran luar biasa.
Di wilayah Petobo sendiri, likuefaksi mengakibatkan 2.050 bangunan mengalami kerusakan. Sementara di Jono Oge, sebanyak 366 bangunan mengalami kerusakan.
(TribunPalu.com/Rizki A.) (Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hari Ini dalam Sejarah: Gempa, Tsunami, dan Likuefaksi Menghantam Palu"/Rosiana Haryanti)