Ujian Nasional 2021 Direncanakan Dihapus, Diganti Assesment Nasional: Ini 3 Aspek yang Dinilai

Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) menyebutkan jika aspek yang dinilai tidak hanya kemampuan individu saja.

Editor: Imam Saputro
(TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)
Sejumlah peserta menjawab soal Bahasa Indonesia yang tertera pada komputer saat pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2018 hari pertama di SMP Negeri 2, Jalan Sumatera, Kota Bandung, Senin (23/4/2018). Pelaksanaan UNBK tingkat SMP di Kota Bandung serentak diselenggarakan di 245 sekolah yang diikuti sebanyak 37.186 peserta. Ujian akan berlangsung hingga Kamis (26/4/2018), dengan mata pelajaran yang diujikan yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan IPA. 

TRIBUNPALU.COM - Ujian Nasional (UN) yang selama ini digunakan resmi diganti tahun 2021 mendatang dan diganti dengan Asesmen Nasional.

Bersumber dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (07/10/2020), Asesmen Nasional tidak hanya dirancang sebagai pengganti Ujian Nasional, tapi juga sebagai penanda perubahan paradigma evaluasi pendidikan.

Akan ada tiga aspek yang masuk dalam evaluasi Asesmen Nasional.

Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) menyebutkan jika aspek yang dinilai tidak hanya kemampuan individu saja.

Asesmen Nasional akan mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil.

"Potret layanan dan kinerja setiap sekolah dari hasil Asesmen Nasional ini kemudian menjadi cermin untuk kita bersama-sama melakukan refleksi mempercepat perbaikan mutu pendidikan Indonesia," ucap Nadiem pada Webinar Koordinasi Asesmen Nasional, yang dikutip dari laman Kemendikbud.

Ada pula aspek yang masuk dalam Asesmen Nasional diantaranya: Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Kerja.

AKM dirancang untuk mengukur tingkat pencapaian siswa dari segi numerasi dan literasi.

Aspek kedua ditujukan untuk mengukur pencapaian siswa terhadap pembelajaran sosial-emosional. Aspek terakhir dinilai dari kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah.

Lebih lanjut, Nadiem menambahkan jika hasil dari Asesmen Nasional tidak ada konsekuensi pada sekolah.

Hasil tersebut digunakan untuk pemetaan agar tahu keadaan sebenarnya di lapangan.

Untuk menunjang pelaksanaan Asesmen Nasional, Kemendikbud akan membantu pihak sekolah dan dinas. Kemendikbud akan memberikan cara menyediakan laporan hasil asesmen. Di dalam laporan terebut terdapat penjelasan tentang profil kekuatan dan area perbaikan dari sekolah dan daerah.

Karenanya pemerintah mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung pelaksanaan Asesmen Nasional yang akan dilaksanakan tahun 2021 mendatang.

Editor: Tiyas Septiana

Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Asesmen nasional jadi pengganti UN tahun 2021, ini penjelasan Mendikbud Nadiem

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved