Mahfud MD Ingatkan Demo Terkait Pernyataan Presiden Prancis Harus Tertib dan Tidak Merusak

Pemerintah mengingatkan agar aksi menyatakan pendapat terkait pernyataan Presiden Prancis dilakukan dengan tertib dan tidak merusak.

Kompas.com/Kristian Erdianto
Mahfud MD 

TRIBUNPALU.COM - Pemerintah mengingatkan agar aksi menyatakan pendapat terkait pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron dilakukan dengan tertib dan tidak merusak. Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Polhukam (Menko Polhukam) Mahfud MD usai mendampingi Presiden Joko Widodo bertemu sejumlah tokoh agama, Sabtu (31/10), di Istana Merdeka, Jakarta.

“Pemerintah menyerukan bahwa setiap upaya mengekspresikan atau menyatakan pendapat terkait dengan apa yang dinyatakan oleh Presiden Prancis itu supaya dilakukan dengan tertib, tidak merusak, bisa melalui media-media yang tersedia,” ujar Mahfud seperti dikutip dari situs Sekretariat Kabinet.

Mahfud menegaskan, tidak ada yang boleh dirusak atau diperlakukan secara anarkis, karena di Indonesia tidak ada satu institusi atau orang atau siapa pun yang harus dianggap ikut bertanggung jawab dengan pernyataan Presiden Prancis tersebut.

Baca juga: Ramalan Zodiak Senin 2 November 2020: Taurus Jangan Biarkan Keegoisanmu Menguasaimu

Baca juga: Kesal dengan Sikap Gilang yang Disebut Lupa Diri setelah Jadi Artis, Baim Wong: Saya Sakit Hati

“Dipersilakan kalau mau mengadukan aspirasi, menyatakan pendapat, menyampaikan kritik, tapi sampaikanlah itu dengan tertib dan tidak melanggar hukum. Sekali lagi, tidak ada di sini apakah itu institusi, apakah itu perusahaan, apakah orang, yang harus dianggap bertanggung jawab atau mendukung pernyataan Presiden Macron,” ujar Mahfud.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan sikap Indonesia mengecam keras terjadinya kekerasan di Paris dan Nice, Prancis yang telah memakan korban jiwa. Indonesia juga mengecam keras pernyataan Presiden Prancis yang menghina agama Islam dan telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia.

“Indonesia mengecam keras terjadinya kekerasan yang teriadi di Paris dan Nice yang telah memakan korban jiwa. Indonesia juga mengecam keras pernyataan Presiden Prancis yang menghina agama Islam, yang telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia, yang bisa memecah belah persatuan antarumat beragama di dunia, di saat dunia memerlukan persatuan untuk menghadapi pandemi corona,” ujar Jokowi.

Baca juga: Ceritakan Awal Perkenalan dengan Irwan Mussry, El: yang Ngenalin Ayah, Kita Naik Jet Pribadi Daddy

Untuk diketahui, Presiden Jokowi bersama dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amin sebelumnya melakukan pertemuan dengan sejumlah perwakilan organisasi keagamaan, yakni K.H. Muhyiddin Junaidi (Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia), Helmy Faishal (Sekjen PB Nahdlatul Ulama), Anwar Abbas (Ketua PP Muhammadiyah), Pdt. Jacklevyn F. Manuputty (Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-gereja Indonesia). Kemudian, Ignatius Kardinal Suharyo (Ketua Umum Konferensi Waligereja Indonesia), Wisnu Bawa Tenaya (Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia), Arief Harsono (Ketua Umum Persatuan Umat Buddha Indonesia), dan Xs. Budi Santoso Tanuwibowo (Ketua Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia).

Selain Menko Polhukam, dalam pertemuan Presiden dan Wakil Presiden juga didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Agama Fachrul Razi.

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Mahfud MD: Demo terkait pernyataan Presiden Prancis, tak boleh merusak"

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved