Pemilu Amerika Serikat
Merasa Dicurangi Joe Biden, Donald Trump Bakal Protes ke Mahkamah Agung
Menanggapi kejadian tersebut, pihak Trump juga akan maju ke Mahkamah Agung untuk menyelsaikan masalah tersebut.
Dalam konferensi pers tersebut Trump sesumbar memenangkan beberapa wilayah seperti Texas, Ohio, dan Michigan.
Di konferensi pers tersebut, juga Trump merasa sedih karena banyak pihak yang berusaha mencuranginya.
"Jutaan dan jutaan orang memilih kami malam ini. Dan sekelompok orang yang sangat menyedihkan sedang mencoba mencabut hak pilih dari kelompok orang itu. Dan kami tidak akan mendukungnya." Ungkapnya
Menanggapi kejadian tersebut, pihak Trump juga akan maju ke Mahkamah Agung untuk menyelsaikan masalah tersebut.
Apakah pemenang nasional pasti jadi Presiden?
Kedua kandidat bersaing untuk memenangi suara dari Electoral College atau Dewan Elektoral.
Setiap negara bagian memiliki jumlah suara electoral college tertentu berdasarkan populasinya.
Mengingat ada 538 suara yang diperebutkan, pemenangnya adalah kandidat yang mendulang 270 suara atau lebih.
Itu artinya para pemilih menentukan persaingan pada tingkat negara bagian, alih-alih tingkat nasional.
Karenanya, seorang kandidat dimungkinkan merebut suara terbanyak pada tingkat nasional—seperti Hillary Clinton pada 2016—namun kalah dari jumlah suara electoral college.
Semua negara bagian, kecuali dua di antaranya, punya aturan bahwa pemenang bisa merebut semua suara Electoral College.
Dengan demikian, setiap kandidat yang mendulang suara terbanyak di sebuah negara bagian berhak meraup seluruh suara Electoral College negara bagian tersebut.
Kebanyakan negara bagian condong pada salah satu partai, sehingga fokus setiap capres biasanya tertuju pada 12 atau lebih negara bagian yang peluang kemenangannya 50-50.
Negara-negara bagian ini dijuluki negara bagian kunci pertarungan.

Siapa yang bisa memilih dan bagaimana caranya?
Jika Anda seorang warga AS berusia 18 tahun atau lebih, Anda berhak memilih dalam pilpres yang digelar setiap empat tahun sekali.