Kabar Seleb
Nora Alexandra, Keluarga, dan Simpatisan Gelar Persembahyangan agar Jerinx Segera Bebas
Keluarga, rekan, dan simpatisan Jerinx mengadakan persembahyangan di Pura Sakenan, Serangan, Denpasar Selatan, Senin (16/11/2020) pukul 10:00 WITA.
TRIBUNPALU.COM - Musisi I Gede Ari Astina alias Jerinx mendekam di tahanan Mapolda Bali sejak 12 Agustus lalu karena kasus dugaan ujaran kebencian "IDI kacung WHO."
Keluarga Jerinx, terutama sang istri Nora Alexandra, sangat berharap akan pembebasannya.
Sejumlah keluarga, rekan serta simpatisan Jerinx mengadakan persembahyangan di Pura Sakenan, Serangan, Denpasar Selatan pada Senin (16/11/2020) pukul 10.00 WITA.
Upacara persembahyangan ini diikuti oleh sejumlah simpatisan yang berasal dari berbagai daerah meliputi Klungkung, Jembrana, Karangasem, Gianyar, Badung dan Denpasar.
Turut juga hadir Ibunda Jerinx, Ida Rsi Bujangga, di acara persembahyangan ini.
Ketika ditemui, TribunBali.com, Nora Alexandra, istri dari Jerinx mengatakan kegiatan persembahyangan ini dilakukan untuk memohon kebebasan Jerinx.
Baca juga: Tak Pernah Lelah Beri Semangat untuk Jerinx, Nora Alexandra: Jalanmu Perlahan Menuju Terang
Baca juga: Rayakan Ulang Tahun Tanpa Jerinx, Nora Alexandra Tulis Curhatan Pilu: Rasa Sesak Merajalela
Baca juga: Tetap Beri Dukungan untuk Jerinx Meski Sempat Diancam, Dokter Tirta: Saya Tahu Segala Risikonya

"Kegiatan hari ini memohon doa untuk kebebasan Jerinx. Sementara untuk sejauh ini kami masih mengikuti seluruh proses persidangan.
Saya berharap agar Jerinx bebas karena menurut saya Jerinx bukanlah orang yang kriminal, namun hanya mengkritik dengan diksi yang keras," kata, Nora.
Selain itu, Perwakilan Simpatisan Jerinx, Made Krisna Dinata juga turut berharap agar dalam persidangan nanti diberikan kelancaran.
"Kami juga turut memohon kepada semesta agar jalannya persidangan selanjutnya nanti lancar, dan semoga keputusan hakim nanti memovonis dengan seadil-adilnya dengan melihat fakta-fakta persidangan yang ada," ungkap, Krisna.
Keluarga, rekan dan simpatisan Jerinx berharap agar Jerinx dapat dibebaskan dan dapat berkumpul lagi bersama keluarga.
Baca juga: Beri Ucapan Selamat Ulang Tahun untuk Gisel, Melaney Ricardo: Kamu Itu Berharga di Mata Tuhan

Sementara itu, protokol kesehatan juga disertakan dalam upacara persembahyangan ini.
Seperti para pemedek yang menggunakan masker, menjaga jarak serta menggunakan hand sanitizer.
Baca juga: Pemerintah Siapkan Skema Vaksinasi COvid-19, Vaksin Dipastikan Halal, Aman dan Harganya Terjangkau
Baca juga: Guru Besar FKM UI Beberkan Prakiraan Biaya Perawatan 1 Orang Positif Covid-19, Bisa Capai Rp446 Juta
Sidang Jerinx
I Gede Ari Astina alias Jerinx kembali mengikuti sidang kasus dugaan ujaran kebencian 'IDI Kacung WHO' di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar, Kamis (12/11/2020).
Dalam sidang kali ini, Jaksa penuntut umum (JPU) menyampaikan replik atau jawaban atas pleidoi Jerinx yang telah dibacakan dalam sidang sebelumnya.
Terkait penyampaian replik itu, jaksa menyinggung nota pembelaan yang disampaikan kuasa hukum Jerinx tentang perbuatan baik yang dilakukan terdakwa selama ini.
Menurut jaksa, perbuatan baik itu tak sebanding dengan dampak yang ditimbulkan oleh unggahan Jerinx.
"Maka dalam replik ini kami perlu meluruskan pikiran penasihat hukum terdakwa tersebut, di mana semua perbuatan baik terdakwa (Jerinx) tidak berbanding lurus dengan tulisan yang dibuat oleh terdakwa yang dapat menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan," kata Jaksa yang dipimpin oleh Otong Hendra Rahayu di PN Denpasar.
Jaksa pun meminta penasihat hukum terdakwa lebih bijaksana.
Ia meminta penasihat hukum terdakwa tak menganggap unggahan penggebuk drum Superman Is Dead (SID) itu perbuatan yang benar.
"Bahwa mengenai materi lainnya dalam pleidoi penasihat hukum dan terdakwa tidak kami bahas dalam replik ini, karena semuanya telah dibahas dalam surat tuntutan dan kami tetap berpegang pada surat tuntutan tersebut," katanya.
Jaksa berpendapat, seluruh pleidoi yang diajukan penasihat hukum terdakwa tak berdasarkan hukum dan harus dikesampingkan.
Begitu juga dengan pleidoi yang disampaikan Jerinx.
Pleidoi itu dianggap tak menyentuh materi pembuktian secara yuridis.
Jaksa juga menyatakan terdakwa Jerinx bersalah melakukan tindak pidana sesuai tuntutan dalam sidang pada Selasa (3/11/2020).
"Menyatakan terdakwa I Gede Ari Astina alias Jerinx bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dalam requistor atau surat tuntutan nomor PDM-0490-Denpa-KTB/07/2020 yang telah kami sampaikan ke hadapan majelis hakim," kata Jaksa.
Dalam replik itu, jaksa menilai seluruh rangkaian perbuatan yang dilakukan terdakwa telah memenuhi unsur dalam Pasal 28 Ayat 2 juncto Pasal 45 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE juncto Pasal 64 ayat 1 KUHP.
"Sehingga terhadap perbuatan terdakwa I Gede Aryastina alias Jerinx dapat dipertanggungjawabkan secara hukum," kata Jaksa.
(TribunBali.com/Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Keluarga dan Simpatisan Jerinx Adakan Persembahyangan di Pura Sakenan Denpasar, Begini Kata Nora,