Singgung Soal Dampak Libur Panjang, Sudjiwo: kalau Ada Klaster Baru Salah yang Berkerumun, atau?
Heboh terjadi kerumunan di tengah pandemi, Budayawan Sudjiwo Tedjo mengajak merenung.
TRIBUNPALU.COM - Heboh terjadi kerumunan di tengah pandemi, Budayawan Sudjiwo Tedjo mengajak merenung.
Ajakan itu disampaikan Sudjiwo Tedjo saat menjadi narasumber program Indonesia Lawyer Club ( ILC ) tvOne.
Awalnya Sudjiwo Tedjo sedikit menyinggung terkait adanya kerumunan yang terjadi di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat.
Kerumunan tersebut terjadi saat adanya acara Maulid Nabi dan pernikahan putri Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab.
Terkait acara tersebut, Satgas Covid-19 telah mengambil langkah untuk memberikan sanksi denda.
PIhak Habib Rizieq Shihab sendiri dikabarkan telah membayar denda administratif terkait pelanggaran PSBB yang terjadi saat acara Sabtu malam itu.
Baca juga: Sudjiwo Tedjo Minta Maaf ke Pengamat Politik Gegara Foto Ini, Yunarto Wijaya:Gantikan Kamala Harris?
Baca juga: Istana Akui Ada Kekeliruan UU Cipta Kerja, Sudjiwo Tedjo: Rakyat dan UU Jangan Dijadikan Mainan Pak
Sementara itu Sudjiwo Tedjo dalam acara ILC sedikit menanggapi adanya kerumunan tersebut.
"Saya tergerak sama mas Pandu tadi, jangan cuma Petamburan, soal libur, kenapa sih pake libur segala?" ucap Sudjiwo Tedjo seperti dilansir TribunnewsBogor.com dari YouTube ILC tvOne.
"Jadi kalau ada klaster baru, kita bisa mikir esensial, yang salah mereka yang berkerumun atau mereka yang menciptakan libur panjang, kita coba mikir esensial sekarang," sambung Sudjiwo Tedjo.
Sudjiwo Tedjo turut menyoroti terkait kepulangan Habib Rizieq Shihab yang pada akhirnya menimbulkan kerumunan.
"Mari kita hindari, apakah betul kepulangan habib ini bahkan tak diketahui polisi seperti dibilang pak Karni,
atau saya punya dugaan, saya ngobrol, jelek jelek gini teman teman saya menteri, ada yang mantan menteri, rata-rata itu ngomong ini kecil, habib ini kecil sehinggga masuk akal ketika dibilang silakan kalau mau nyambut ternyata jeder
dan orang-orang berkasak-kusuk 'kenapa sih' non sewu 'orang kayak gitu jadi idola' mari kita merenung,
kenapa orang kayak gitu jadi idola? Karena ga ada idola lain, kenapa ga ada idola lain?
itu yang harus kenapa ga ada orang orang yang seperti itu sekarang," ujar Sudjiwo Tedjo.