Lonjakan Tinggi Kasus Covid-19, Pakar Epidemiologi UNAIR: Karena Libur Panjang dan Kerumunan Massa

Lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia dinilai sudah diprediksi dan tidak mengejutkan.

webmd.com
ILUSTRASI tes antibodi virus corona Covid-19. 

TRIBUNPALU.COM - Ahli Ilmu Epidemiologi dari Universitas Airlangga (Unair), Laura Navika Yamani, menyebut lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia dinilai sudah diprediksi dan tidak mengejutkan.

Laura menyebut lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia kali ini merupakan dampak libur panjang dan kerumunan massa yang terjadi di sejumlah tempat.

"Sebelum ada libur panjang (tambahan kasus harian) sudah di kisaran 4.000, kemudian muncul angka 5.000, sekitar 12 hari setelah libur panjang, sesuai masa inkubasi virus," ungkap Laura saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (27/11/2020).

"Kemudian disusul banyaknya kegiatan yang mengumpulkan banyak massa di sejumlah daerah," lanjutnya.

Ahli Ilmu Epidemiologi dari Universitas Airlangga (Unair), Laura Navika Yamani
Ahli Ilmu Epidemiologi dari Universitas Airlangga (Unair), Laura Navika Yamani (Tribunnews/istimewa)

Diketahui penambahan kasus Covid-19 harian di Indonesia kembali pecah rekor pada laporan hari Jumat (27/11/2020).

Kasus positif Covid-19 di Indonesia bertambah 5.828 dalam 24 jam.

Tambahan tersebut merupakan yang tertinggi sejak Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia pada awal Maret 2020 lalu.

Dengan tambahan tersebut total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 522.581 kasus.

Laura menyebut libur panjang menjadikan kenaikan Covid-19 merata di sejumlah daerah.

"Seperti Jawa Tengah dan sejumlah daerah yang menjadi destinasi wisata lainnya," ungkapnya.

Baca juga: Divonis 6 Tahun Penjara, Eks Asisten Pribadi Imam Nahrawi Dijebloskan ke Lapas Sukamiskin oleh KPK

Baca juga: Edhy Prabowo Jadi Tersangka, Gerindra Minta Maaf pada Jokowi dan Singgung Azas Praduga Tak Bersalah

Baca juga: Lebih dari 100 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Asal Rusia, Sputnik V, Bakal Diproduksi di India

Laura menyebut pemerintah harus mewaspadai adanya wacana libur panjang di akhir tahun 2020.

"Pemerintah harus ada upaya antisipasi, kita ingin masyarakat paham, mencari tempat liburan yang aman dan tidak abai dengan kondisi pandemi," ungkapnya.

Menurut Laura, kondisi tempat wisata yang sudah kembali buka menjadi menarik minat masyarakat.

"Yang harus dilakukan ya memberikan pemahaman semua kegiatan harus dilakukan dengan protokol kesehatan, ini wajib dan menjadi kunci," ungkapnya.

Laura menyebut dengan diterapkannya protokol kesehatan, dapat mengurangi dampak penyebaran Covid-19.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved