Makna Simbol Pita Merah dan Sejarah Hari AIDS Sedunia yang Jatuh Setiap Tanggal 1 Desember

Lantas, apa sebenarnya makna dari simbol pita merah? Lalu bagaimana sejarah pita merah untuk peringatan Hari AIDS Sedunia?

healthynewbornnetwork.org
ILUSTRASI peringatan Hari AIDS Sedunia 

TRIBUNPALU.COM - Selasa, 1 Desember 2020 besok, menjadi hari yang bermakna bagi saudara-saudari kita yang mengidap penyakit HIV/AIDS.

Sebab, setiap tanggal 1 Desember diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia atau World AIDS Day.

Untuk memperingati Hari AIDS Sedunia, biasanya orang-orang memakai pita merah.

Meski begitu, pemakaian pita merah ini tak hanya dilakukan saat Hari AIDS Sedunia.

Lantas, apa sebenarnya makna dari simbol pita merah? Lalu bagaimana sejarah pita merah untuk peringatan Hari AIDS Sedunia?

Dikutip Tribunnews dari worldaidsday.org, pita merah merupakan simbol kesadaran dan dukungan untuk penderita HIV.

Pita merah biasa dikenakan saat memperingati Hari AIDS Sedunia.
Pita merah biasa dikenakan saat memperingati Hari AIDS Sedunia. (The Sun)

Mengenakan pita merah adalah cara untuk meningkatkan kesadaran mengenai HIV selama dan menjelang Hari AIDS Sedunia.

Ide simbol pita merah ini berawal pada 1991 saat 12 seniman berkumpul di sebuah galeri di East Village, New York, Amerika Serikat.

Dalam pertemuan itu, mereka membahas soal proyek baru AIDS Visual, organisasi seni tentang HIV di New York.

Lewat pertemuan itulah para seniman mencetuskan ide mengenai simbol pita merah yang dikenakan untuk menandakan kesadaran serta bentuk dukungan pada penderita HIV.

Pada saat itu, penderita HIV sangat distigmatisasi.

Baca juga: Temui Kapolda, Ini 5 Pernyataan Sikap FKUB Sulteng Terkait Tragedi Lemban Tongoa

Baca juga: Kasus Teror di Sigi, Presiden Jokowi: Tidak Ada Tempat di Tanah Air bagi Terorisme

Baca juga: Ketua Umum PBNU Positif Covid-19: Gejala Awal, Doa Menteri Agama, Sikapnya Tuai Pujian Ridwan Kamil

Tak hanya itu, banyak penderita HIV hidup bersembunyi karena takut menerima perlakuan diskriminasi.

Karena itu, para seniman ingin menciptakan ekspresi visual kasih sayang untuk Orang dengan HIV/AIDS (ODHA).

Simbol pita merah oleh para seniman terinspirasi dari pita kuning yang diikat di pohon, untuk menunjukkan dukungan bagi pertempuran militer Amerika Serikat ketika Perang Teluk.

Mereka memutuskan bentuk lingkaran pada pita kuning sangat elegan dan mudah dibuat serta ditiru.

Lalu, warna merah dipilih karena berarti berani, serta terasosiasi dengan gairah, hati, dan cinta.

Pada masa-masa awal simbol pita merah dicetuskan, para seniman membuat dan mendistribusikannya sendiri ke berbagai galeri seni dan teater di New York.

Awalnya, mereka menyertakan beberapa teks untuk menjelaskan makna pita.

Namun, seiring berjalannya waktu, teks tersebut tak dibutuhkan karena pita merah semakin terkenal.

Dalam beberapa minggu setelah pendistribusian awal, pita merah bisa dilihat di acara-acara terkenal, seperti karpet merah Oscar.

Media pun memperhatikan dan dalam waktu singkat, pita merah diakui secara universal.

Pita merah dikenakan untuk memperingati Hari AIDS Sedunia setiap 1 Desember.
Pita merah dikenakan untuk memperingati Hari AIDS Sedunia setiap 1 Desember. (https://townsquare.media/)

Pada 1992 ketika Paskah, 100.000 pita merah dibagikan kepada penonton konser yang digelar untuk mengenang Freddie Mercury, di Stadion Wembley.

Pita merah dalam perjalanannya menjadi kekuatan ampuh dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang HIV.

Tak hanya itu, pita merah juga menginspirasi badan amal lain untuk memanfaatkan simbol tersebut, seperti pita merah muda untuk meningkatkan kesadaran mengenai kanker payudara.

Baca juga: Bareskrim Limpahkan Berkas Kasus Raibnya Uang Winda Earl di Maybank ke Kejaksaan Pekan Depan

Baca juga: Pemerintah Mengutuk Keras Aksi Teror MIT di Sigi: Bukan Gerakan Keagamaan Tetapi Kejahatan

Baca juga: Anies Baswedan Copot Walkot Jakpus dan Kadis LH, Politisi PDIP: Itu Namanya Gerakan Cuci Tangan

Sejarah Hari AIDS Sedunia

Masih mengutip laman yang sama, Hari AIDS Sedunia menjadi kesempatan bagi orang-orang di seluruh dunia untuk bersatu memerangi HIV.

Selain itu, Hari AIDS Sedunia juga bisa menjadi ajang menunjukkan dukungan bagi penderita HIV, serta mengenang mereka yang meninggal karena penyakit terkait AIDS.

Diperingatinya Hari AIDS Sedunia setiap tahun berawal dari Pertemuan Menteri Kesehatan Sedunia untuk membahas program pencegahan AIDS pada 1988.

Sejak saat itu, Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada 1 Desember mulai diperingati pihak pemerintah, organisasi internasional, dan yayasan amal di seluruh dunia.

Warga membubuhkan tandatangan pada kain bertuliskan World AID Day Jauhi Penyakitnya Bukan Orangnya yang dibentangkan oleh anggota KSR Unpas di arena Car Free Day (CFD) Dago, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (1/12/2019). Kegiatan dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada 1 Desember itu mengajak kepada masyarakat untuk meningkatkan kepedulian dalam menghentikan epidemi HIV/AIDS yang di Indonesia jumlah infeksi HIV berdasarkan data Juni 2019 sebanyak 349.882 orang. Serta mengajak untuk menjauhi penyakit HIV/AIDS dan tidak menjauhi atau bahkan mengucilkan penderitanya. Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Warga membubuhkan tandatangan pada kain bertuliskan World AID Day Jauhi Penyakitnya Bukan Orangnya yang dibentangkan oleh anggota KSR Unpas di arena Car Free Day (CFD) Dago, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (1/12/2019). Kegiatan dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada 1 Desember itu mengajak kepada masyarakat untuk meningkatkan kepedulian dalam menghentikan epidemi HIV/AIDS yang di Indonesia jumlah infeksi HIV berdasarkan data Juni 2019 sebanyak 349.882 orang. Serta mengajak untuk menjauhi penyakit HIV/AIDS dan tidak menjauhi atau bahkan mengucilkan penderitanya. Tribun Jabar/Gani Kurniawan (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Diketahui, virus HIV baru teridentifikasi pada 1984 dan sejak itu lebih dari 35 juta orang meninggal karena virus ini.

Hari AIDS Sedunia sangat penting diperingati karena mengingatkan kita bagaimana HIV adalah satu diantara pandemi paling merusak dalam sejarah.

Tak hanya itu, Hari AIDS Sedunia diperingati agar masyakarat dan pemerintah tahu, masih ada kebutuhan menggalang dana, meningkatkan kesadaran dan pendidikan, serta melawan prasangka terkait HIV.

Berdasarkan data WHO si situs who.int, pada 2019 tercatat 38 juta orang yang terinfeksi HIV/AIDS.

Ada kasus baru HIV di tahun 2019 sebanyak 1,7 juta.

Lalu, 690 ribu orang meninggal dunia karena terkait HIV.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Arti Simbol Pita Merah di Hari AIDS Sedunia 1 Desember, Simak Makna dan Sejarahnya di Sini!

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved