Diminta Evaluasi Sembilan Bulan Pandemi Covid-19, Fadli Zon: Dari Awal Edukasi Sudah Kacau

Melainkan hanya berkutat pada dampak lanjutan dari pandemi Covid-19.

"Setelah sembilan bulan (pandemi di Indonesia), saya masih melihat yang ditangani ini bukan pemutusan mata rantai dari Covid-19, melainkan dampak ikutan dari pandemi Covid-19, ini berbeda," tandasnya.

Baca juga: Jokowi Minta Masyarakat Bersiap Hadapi Fase New Normal, Fadli Zon: Sebelum Covid-19 Kita Normal?

Baca juga: Habib Rizieq Minta Maaf Soal Kerumunan di Acaranya, Ajak Masyarakat Patuh Prokes Covid-19

Kritikan terhadap sikap pemerintah dalam penanganan Covid-19 juga ia sampaikan melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @fadlizon pada Rabu petang.

Dalam cuitan tersebut ia menilai pendekatan yang dilakukan pemerintah ialah menyangkal adanya pandemi.

Menurutnya, hal ini menjadikan pemerintah menyia-nyiakan waktu dalam penanganan Covid-19.

Di sisi lain ia menilai lonjakan kasus seperti yang terjadi beberapa waktu belakangan bukanlah hal yang mengherankan.

"Terjadinya lonjakan kasus Covid-19 ini seharusnya tidak mengherankan kita. Pendekatan pemerintah sejak awal adlh menyangkal pandemi. Pemerintah menyia-nyiakan waktu dlm menghadapi pandemi global. Sejak awal penanganannya memang sudah salah," tuturnya.

Baca juga: UPDATE Virus Corona di Indonesia per 29 November: Rekor Kasus Harian Tembus 6.267 Orang dalam 24 Jam

Baca juga: Update Covid-19 Indonesia 27 November 2020: Rekor Baru! Tambah 5.828 Kasus, Kini 68.604 Kasus Aktif

Sementara itu, dalam beberapa hari terakhir Indonesia mencatat rekor kenaikan kasus.

Misalnya pada 29 November 2020, jumlah kasus harian yang dikonfirmasi positif mencapai 6.267 orang.

Sebelumnya, pemerintah melalui Satgas Penanganan Covid-19 juga sempat melaporkan 5.828 kasus harian pada 27 November 2020.

Adapun data terakhir menunjukkan penambahan kasus berada pada angka 5.533 per Rabu (2/12/2020).

Simak diskusi Fadli Zon dalam program Mata Najwa selengkapnya berikut ini

(TribunPalu.com/Clarissa)