Jalan Mulus Gibran Rakabuming di Pilkada 2020, Indo Barometer: Situasi Solo Ibarat Jalan Tol

Direktur Eksekutif Indo Barometer mengatakan, jika dilihat dari persentase elektabilitas perorangan, Gibran lebih unggul dari lawannya, Bagyo Wahyono.

KOMPAS.com/LABIB ZAMANI
Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka bersama Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo di rumah dinas Loji Gandrung Jalan Slamet Riyadi Solo, Jawa Tengah, Rabu (18/9/2019). 

TRIBUNPALU.COM - Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, turut berkontestasi di pemilihan wali kota Solo 2020.

Perjalanan Gibran untuk menjadi orang nomor satu di Kota Solo pun diperkirakan akan lancar dan mulus.

Hal ini diungkapkan Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari.

Prediksi ini, kata Qodari, berdasarkan hasil survei yang dilakukan lembaganya pada 20 hingga 25 November 2020.

Ia menuturkan situasi di Kota Solo ibarat jalan tol.

"Situasi di Kota Solo, disebut jalan tol karena kita melihat situasi dan kondisi bagi pasangan nomor satu Gibran dan wakilnya Teguh Prakosa menang dengan telak di Kota Surakarta," kata Qodari dalam konferensi persnya, Senin (7/12/2020).

Baca juga: Tak Kompak dengan Amien Rais yang Kritisi Keluarga Jokowi, Ini Alasan Mumtaz Rais Dukung Gibran

Baca juga: Dukung Gibran-Teguh di Pilkada Solo, Gerindra Yakin Anak Jokowi Menang Telak 90 Persen Suara

Baca juga: Tuai Kritikan karena Dianggap Dapat Perlakuan Berbeda, Begini Respon Gibran: Saya Siap Dihukum

Ia mengatakan, jika dilihat dari persentase elektabilitas perorangan, Gibran lebih unggul dari lawannya yakni Bagyo Wahyono.

Gibran mendapatkan persentase 65,3 persen sementara Bagyo Wahyono hanya 4,5 persen.

"Kemudian untuk elektabilitas calon Wakil Wali Kota Teguh Prakosa 58 versus Suparjo Fransiscus Xaverius hanya 1,5 persen," ujarnya.

Sedangkan jika dilihat dari elektabilitas pasangan, Gibran-Teguh Prakosa memperoleh 67,8 sedangkan Bagyo-Suparjo 4 persen.

Sementara, responden yang menyatakan tidak akan memilih atau rahasia atau belum memutuskan atau tidak tahu atau tidak jawab sebesar 28,3 persen.

Latar belakang politik, sebut Qodari, juga cukup menguntungkan pasangan Gibran-Teguh.

Pertama, PDI Perjuangan sebagai partai pengusung pasangan tersebut, unggul dalam beberapa kali pemilu di Solo.

Di samping itu, ada pula faktor Jokowi yang memenangkan pemilihan presiden sebanyak dua kali yang menjadi faktor lainnya.

"Jadi secara pribadi Gibran tetapi unggul, secara konteks sosial politik juga mereka unggul," ucap dia.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved