BCL dan Edrick Tjandra Lakukan Tes Swab Corona Tanpa Tenaga Medis, Satgas Covid-19 Ungkap Bahayanya

Koordinator Relawan Satgas Covid-19, dr. Muhamad Fajri Adda'i mengomentari aksi sejumlah artis yang melakukan swab tanpa pendampingan tim medis.

Instagram.com @vidialdiano
Bunga Citra Lestari saat melakukan swab test tanpa pendampingan dari tim medis. 

TRIBUNPALU.COM - Saat ini tersedia tiga jenis tes corona yang sesuai strandar, mulai dari rapid tes, swab PCR dan swab Antigen.

Beberapa artis rutin melakukan tes virus corona sesudah mereka melakukan aktivitas di luar rumah dan bertemu banyak orang.

Tidak sedikit juga yang melakukan tes mandiri tanpa pendampingan tenaga medis.

Salah satunya Bunga Citra Lestari, dia melakukan tes untuk Vidi Aldiano.

Baca juga: Vidi Aldiano Rela Swab Test Demi Bertemu BCL: Hidung Gue Dicolok Sampai Batang Otak!

Bunga Citra Lestari melakukan swab tes untuk Vidi Aldiano.
Instagram/bclsinclair
Bunga Citra Lestari melakukan swab tes untuk Vidi Aldiano.

BCL tampak memasukan alat swab ke dalam rongga hidung Vidi ALdiano dan Nino RAN.

Pasalnya, BCL bukan tenaga profesional untuk melakukan tes terhadap virus corona.

Tidak selesai sampai BCL saja, ada Edric Tjandra juga melakukan hal serupa.

Edric jelas-jelas mengaku melakukan tes swab antigen sendiri.

Dia mencolok hidungnya sendiri dengan alat swab di rongga hidungnya.

Baca juga: Gibran & Bobby Menang di Hasil Hitung Cepat, Rocky Gerung: Saya Apresiasi Kemampuan Pak Jokowi

Baca juga: Pemerintah Resmi Naikkan Cukai Rokok di Tengah Pandemi Covid-19, Ini Penjelasan Menkeu Sri Mulyani

Edric Tjandra melakukan swab antigen secara mandiri.
Instagram/edrictjandra
Edric Tjandra melakukan swab antigen secara mandiri.

Grid.ID mencoba melakukan konfirmasi kepada Koordinator Relawan Satgas Covid-19, dr. Muhamad Fajri Adda'i apakah tindakan tersebut dianjurkan atau tidak.

Sebagai tenaga medis, dr. Adda'i tidak menganjurkan seseorang melakukan swab tes mandiri, bukan dilakukan oleh tenaga medis.

"Sangat tidak disarankan, engga boleh, saya sebagai tenaga medis melarang itu supaya tidak diikutin banyak orang. Udah pandemi ini engga selesai, ditambah gitu semakin banyak penularan, minimbulkan rasa aman yang palsu," kata dr. Muhamad Fajri Adda'i kepada Grid.ID melalui sambungan telepon, Rabu (9/12/2020).

 

Mengapa tidak disarankan?

Ada beberapa alasan yang dijelaskan dr. Adda'i, yang pertama teknik swab yang salah sehingga bisa menimbulkan false negatif atau negatif yang palsu.

Baca juga: Viral di Media Sosial, Video Rombongan Gubernur NTT Pukul Pengendara di Jakarta Selatan

"Swab itu kan cara mengambilnya, itu kalau kita ngambilnya engga benar itu false negatifnya tinggi, Swab antigen yang ketika jumlah kumannya sedikit itu kemampuan menemukannya jauh lebih rendah, bahkan beberapa case, itu sensitifitasnya nol," katanya lagi.

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved