Kapolda Metro Jaya Ingatkan Masyarakat untuk Tak Anggap Sepele Kerumunan di Tengah Pandemi
Kapolda Metro Jaya menyoroti adanya perbedaan respons masyarakat terhadap kasus perampokan disertai pembunuhan dengan kasus kerumunan di tengah pandem
TRIBUNPALU.COM - Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyoroti adanya perbedaan respons masyarakat terhadap kasus perampokan disertai pembunuhan dengan kasus kerumunan massa di tengah pandemi Covid-19.
Padahal, dua kasus tersebut bisa memiliki dampak yang sama, yakni kematian korban.
“Saya memberi contoh sederhana. Ada satu perampokan disertai pemerkosaan sehingga menyebabkan terbunuhnya satu keluarga. Respons sosial Anda, reaksi Anda terhadap kasus ini pasti kan luar biasa. (Reaksinya) kasihan melihat berdarah-darah, sadis, pasti pemberitaannya bisa berseri-seri itu di media. (Pembunuhnya disebut) raja tega,” ujar Fadil di Mapolda Metro Jaya, Jumat (11/12/2020).
Baca juga: Video Bus Sekolah Angkut 72 Pasien Positif Covid-19 Viral di Media Sosial, Ini Penjelasan Puskesmas
Baca juga: Australia Hentikan Pengembangan Vaksin Covid-19 setelah Muncul Hasil Tes Positif HIV Palsu
Baca juga: Diminta Anak Vicky Prasetyo untuk Jadi Ibunya, Kalina Oktarani: Aku Terharu, Seneng Banget
Padahal, kerumunan massa di tengah pandemi Covid-19 bisa menyebabkan jumlah korban yang lebih besar.
"Sama dengan kerumunan. Ujungnya sama-sama mati," kata Fadil.
"Mortality rate-nya (akibat Covid-19) sekitar 1,3 persen. Setiap hari yang meninggal di Jakarta (karena Covid-19) 3-4 orang, bahkan lebih. Apa yang terjadi? Perasaan kita merasa biasa-biasa saja, padahal ini mati ini," ucap dia.
Fadil menekankan, masyarakat harus menghindari kerumunan agar terhindar dari potensi penularan Covid-19.
Kerumunan di tengah pandemi Covid-19, lanjut Fadil, bisa menyebabkan korban jiwa maupun materiil.
Fadil juga menyatakan akan menindak pelaku yang menyebabkan kerumunan pada masa pandemi Covid-19.
“Yang dapat menyebabkan korban, baik keselamatan jiwa maupun korban fisik karena sakit, kerugian materiil, ya harus kami tindak,” ujar Fadil.
Baca juga: Cedera Marc Marquez Tak Kunjung Sembuh, Eks Manajer Tim Honda Kritik Tim Dokter
Baca juga: Rizieq Shihab Sudah 6 Kali Jadi Tersangka, Mulai dari Kasus Kerumunan Petamburan hingga Chat Mesum
Fadil meminta masyarakat mengubah cara pandang terhadap bahaya kerumunan di tengah pandemi Covid-19.
Jangan menganggap sepele bahaya yang bisa ditimbulkan dari kerumunan tersebut.
“Kalau kita biarkan ada kerumunan, itu namanya, kata Mendagri, membiarkan kita saling membunuh. Jadi kenapa pelaku pelanggaran terhadap undang-undang yang menyangkut protokol kesehatan harus kami tindak tegas? Ya itu, karena risiko, bahayanya begitu besar. Mata rantai penularan Covid-19 masih terjadi,” ujar Fadil.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapolda Metro: Pembunuh Disebut Raja Tega, tapi Ada yang Mati karena Kerumunan Biasa Saja",
Penulis : Wahyu Adityo Prodjo
Editor : Nursita Sari